61 MAHASISWA IKUTI YUSIDISUM PERTAMA PROGRAM KKT

Program Kependidikan dengan Kewenangan Tambahan (KKT) telah berakhir dengan digelarnya yudisium lulusan KKT Fakultas Ilmu Sosial (FIS) pada Senin (27/8). Sebanyak 61 mahasiswa berhasil diyudisium oleh Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag setelah berhasil menempuh perkuliahan selama satu semester.

Program KKT adalah program yang bertujuan untuk menyelesaikan persoalan terjadinya mismatch atau guru mengajar tidak sesuai dengan bidang studi utamanya. Selain itu kenyataan yang ada saat ini menunjukkan bahwa distribusi guru di Indonesia tidak merata. Guru pada umumnya terkonsentrasi di darerah perkotaan yang memberi dampak terjadi kekurangan guru di daerah pedesaan. Akibatnya, pada daerah yang kekurangan guru, guru harus mengajarkan beberapa mata pelajaran dan harus mengajar lebih dari satu kelas. Sebaliknya, pada daerah yang kelebihan guru, pemberlakuan jumlah jam mengajar 24 jam tatap muka per minggu bagi guru bersertifikat pendidik tidak dapat terpenuhi.

Dalam sambutannya Dekan FIS UNY, Prof. Ajat Sudrajat mengatakan bahwa mahasiswa yang menempuh program KKT termasuk beruntung. Hal ini dikarenakan program ini pada tahun-tahun sebelumnya tidak diadakan, dan pada tahun ini baru diluncurkan kembali. “Maka sebaiknya ilmu yang sudah didapat segera digunakan untuk menambah kemampuan mengajar di ruang kelas,” ujarnya.

Slamet Riyanto, salah satu mahasiswa program KKT, menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi guru-guru.  Selain dapat menambah basis pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu, ia juga mengungkapkan bahwa setelah mengikuti program ini menjadi semakin terpacu untuk memperdalam keilmuan.

“Lebih memahami IPS agar tepat dalam pembelajaran di kelas,” ujarnya yang menempuh KKT di jurusan Pendidikan IPS. Sebelumnya Slamet seringkali kesulitan dalam menyampaikan materi IPS karena harus mengaitkan ketiga bidang keilmuan yaitu geografi, ekonomi dan sejarah.

Senada dengan Slamet, Wahyudi guru salah satu SMA di Magelang berharap agar program ini dapat dilanjutkan kembali tahun-tahun berikutnya. “Semoga bisa dilanjutkan karena manfaatnya benar-benar terasa,” harapnya. (mekel)