AUSTRAINING JALIN KERJASAMA DENGAN FIS UNY

Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia mengemban tugas tidak hanya di bidang ilmu, teknologi serta seni saja, tetapi juga mempunyai peranan dalam mengembangkan, meningkatkan dan menyelenggarakan Tridharma Perguruan Tinggi. Agar dapat lebih memainkan peranan tersebut maka Universitas Negeri Yogyakarta menyadari perlunya menjalin kerja sama di bidang Tridharma Perguruan Tinggi guna memenuhi visi UNY “pada tahun 2025 UNY menjadi universitas kependidikan kelas dunia berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan”.  
Fakultas Ilmu Sosial sebagai salah satu fakultas di lingkungan UNY merasa perlu berkontribusi menyukseskan cita-cita yang mulia tersebut. Demikian sambutan Dekan FIS UNY yang diwakili oleh wakil dekan I, Cholisin M.Si. dalam acara sarasehan rintisan kerjasama FIS UNY dengan lembaga Australia Training di Ruang Kanopi FIS UNY, Rabu (3/9). Dalam kegiatan ini dihadiri oleh seluruh ketua program studi dan jurusan yang ada di lingkungan FIS UNY serta tim Humas.
Dalam kesempatan ini pihak Austraining diwakili oleh Mr. Bobby. Menurut Bobby, “lembaganya merupakan Australian Volunteers for International Development menarik semua inisatif sukarelawan asal Pemerintah Australia dibawah satu payung menjadikannya lebih mudah untuk warga negara Australia dengan keahlian-keahlian untuk: 1) turut berperan dalam upaya bantuan luar negeri; 2) bertukar keahlian dengan staf dari organisasi lokal; dan 3) berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Program ini dijalani oleh DFAT Australian Aid dalam kemitraan dengan Austraining International”. jelasnya.
Sejak tahun 2011, Austraining International telah mengirimkan lebih dari 125 Sukarelawan Australia untuk membantu organisasi-organisasi di Indonesia. Kami telah bermitra dengan lebih dari 150 lembaga/instansi di Indonesia. Sektor Prioritas di Indonesia pada tahun 2013/14 antara lain 1) Kesehatan, pendidikan, dan pengetahuan; 2) Kesetaraan gender; 3) Pengembangan yang inklusif terhadap orang dengan disabilitas, 4) Mendukung olah raga untuk pengembangan, 5) Perubahan iklim dan lingkungan hidup; 6) Matapencarian berkelanjutan, tata kelola; dan 7) Penanggulangan bencana.
Akhir dari pertemuan ini, disepakati bahwa prodi atau jurusan yang berminat menginginkan volunteer dapat membuat proposal yang akan diajukan ke lembaga. Para peserta sangat tertarik menindaklanjuti pertemuan ini. (Danu)