DIES FIS UNY KE-49: PEMANTAPAN JATI DIRI FAKULTAS

“Tidak terasa waktu berjalan sangat cepat. Pada tahun 2014 ini, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) memasuki usianya yang ke-49. Fakultas Ilmu Sosial telah bermetamorfosis dari FKIS (1965), FPIPS (1982), FIS (1999), FISE (2006), dan kembali menjadi FIS pada tahun 2011. Perjalanan waktu selama 49 tahun telah menjadi batu ujian bagi FIS untuk terus menjaga eksistensinya dalam pengembangan pendidikan Ilmu Sosial berbasis ke-Indonesiaan.” papar Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. saat menyampaikan laporan dekan pada upacara Dies Natalis ke-49 FIS UNY yang digelar Senin (15/09/2014) di Ruang Ki Hajar Dewantara FIS UNY. Upacara Dies Natalis dihadiri oleh Rektor UNY yang diwakili Wakil Rektor I UNY, dekan di lingkungan UNY, senat FIS, dosen, pensiunan, mahasiswa, serta mitra kerja FIS UNY. Pada kesempatan tersebut, dosen geografi FIS UNY, Dr. Mukminan memberikan pidato ilmiah dengan tema “Strategi Membumikan Ilmu-ilmu Sosial dalam Rangka Memperkuat Implementasi Visi Fakultas Ilmu Sosial UNY”.

Dalam laporannya, Ajat menyampaikan seiring dengan tuntutan pengembangan Fakultas, pada tahun 2014 ini FIS membuka empat prodi baru yaitu prodi Ilmu Komunikasi (S1), Pendidikan Sejarah (S2), PKn (S2), dan Pendidikan Geografi (S2). Prodi baru tersebut diusulkan sejak tahun 2012. Berkat kerja keras FIS didukung oleh Rektor dan senat Universitas, prodi tersebut dapat menerima mahasiswa baru mulai tahun 2014 ini.

Lebih lanjut Ajat yang juga merupakan dosen jurusan pendidikan Sejarah tersebut memaparkan seiring bertambahnya usia FIS, fakultas akan berupaya memantapkan langkah serta merespons gagasan yang berkembang di kalangan civitas akademika FIS. Motivasi tersebut diharapkan mampu memperkokoh bangunan ilmu-ilmu sosial yang bercorak keindonesiaan. Untuk mewujudkan gagasan tersebut, FIS telah menentukan empat mata kuliah fakulter sebagai penyangga keilmuan di tingkat fakultas.“Empat mata kuliah itu antara lain, Dasar-dasar Ilmu Sosial, Teori-teori Sosial Indonesia, Filsafat Ilmu Sosial dan Metodologi Penelitian Sosial,” terangnya.

Sementara itu, Dr. Mukminan dalam pidato ilmiahnya menyampaikan keberhasilan dalam membumikan ilmu-ilmu sosial untuk memperkuat implementasi visi FIS-UNY ditentukan oleh kemampuan civitas akademika itu sendiri. “Artinya di pundak civitas akademika FIS-UNY itulah, keberhasilan upaya untuk membumikan ilmu-ilmu sosial untuk memperkuat implementasi visi FIS-UNY dibebankan” tuturnya.  (Danu)