DISKUSI ILMIAH SEBAGAI UPAYA PENGUATAN FUNGSI LABORATORIUM

Upaya penguatan fungsi laboratorium di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) terus menerus dilakukan salah satunya dengan menyelenggarakan acara Diskusi Ilmiah dengan menghadirkan Els Bogaerts, Ph.D, dari Leiden University Belanda sebagai narasumber. Acara diskusi dilaksanakan pada hari Jumat, (13/4/2018) di Ruang Ki Hajar Dewantara FIS UNY. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama Forum Koordinasi Laboratorium FIS UNY bersama dengan Laboratorium Jurusan Administrasi Negara, Laboratorium Jurusan Ilmu Komunikasi, dan Laboratorium Jurusan PendidikanSejarah. “Diskusi ini diharapkan dapat meneguhkan fungsi laboratorium sebagai academic sectors. Selain itu, dengan kegiatan ini dapat dibangun jaringan dengan pihak luar sehingga laboratorium dapat menjadi media income generating untuk mewujudkan kemandirian fakultas” jelas  Ketua Forum Koordinasi Laboratorium FIS UNY, Halili, S.Pd, M.A. 


Tema diskusi ilmiah kali ini adalah “Televisi dan Produksi Budaya Lokal”. Tema ini diambil karena televisi merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Hal ini menurut Els Bogaerts dikarenakan segala bentuk konten yang diproduksi oleh beberapa stasiun televisi menjadi penyumbang budaya yang sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat dan menjadi pengendali masyarakat. Tema tersebut  juga selaras dengan disertasi yang ditulis oleh Els Bogaerts mengenai perkembangan program televisi di Indonesia yang menggunakan produksi budaya lokal dalam kurun waktu 1988-2008. 


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Els Bogaerts, terdapat tiga pokok temuan penting televisi sebagai aktor produksi budaya lokal yaitu pihak-pihak yang merepresentasikan budaya tradisional, kontribusi media pada penampilan budaya, dan pihak-pihak yang memediasi program televisi. Diskusi ini berjalan menarik karena Els Bogaerts sendiri menampilkan beberapa konten iklan yang pernah disiarkan di televisi beberapa tahun yang lalu sehingga peserta bernostalgia dan terhibur dengan hal tersebut. Diskusi dihadiri oleh beberapa kalangan diantaranya mahasiswa, guru, pengamat, dan peneliti dari berbagai lembaga sekitar Yogyakarta. Diskusi kemudian ditutup dengan kesimpulan dan pemberian kenang-kenangan oleh Ketua Forum Koordinasi Laboratorium FIS UNY, Halili, S.Pd, M.A. (Hasna/Eko)