DOKUMENTASIKAN SEJARAH MELALUI FILM

Film bukan sekedar sarana tontonan, namun bisa menjadi bahan dokumentasi jejak perjalanan sejarah suatu bangsa. Bahkan, melalui film, jejak sejarah yang terekam bukan saja dalam bentuk narasi tulis atau suara, namun bisa berupa gambar visual menarik. Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gajah Mada (UGM)Dr. Agus Suwignyo, M.A menyampaikan hal itu dalam Diskusi Ilmiah Film Sejarah, sekaligus melaunching Film berjudul “Ontran-Ontran” dan “Bicara” di Museum Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (21/2). Diskusi ilmiah film juga diisi pemutaran kedua judul film tersebut yang digagas oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY, angkatan 2013 itu dengan dipandu oleh moderator Dosen Universitas Sanata Dharma (USD), Dr. Yerry Wirawan. Menurut Agus Suwignyo, budaya film terus tumbuh seiring perkembangan zaman. Penulisan sejarah kini tidak lagi berbasis budaya tutur namun sudah budaya digitalisasi, termasuk video atau bentuk film. Meski begitu, kaidah pembuatan film sejarah juga tetap mengacu pada tata sejarah yang ada. Tujuannya agar film sejarah tersebut tetap sesuai dengan alur peristiwanya secara tepat dan benar. Selain itu unsur estetika juga tetap dijaga agar menarik. “Namun, dalam pembuatan film sejarah ini, dibutuhkan keceramtan dan ketepatan agar apa yang mau disampaikan ke publik sesuai dengan alur sejarah yang ada, atau bukan mengada-ada cerita sendiri, sehingga tidak membodohi masyarakat.”katanya. (r-3/SKHKR)