DOSEN FIS LAKUKAN PENELITIAN DI DESA PANCASILA

Dosen Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) yang terdiri dari Dr. Taat Wulandari, M.Pd, Dr. Nasiwan, M.Si dan Agustina Tri Wijayanti, M.Pd lakukan penelitian tentang Pembentukan Karakter Pemuda Melalui Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di Desa Pancasila Manjung Klaten. Desa manjung ditetapkan sebagai desa pancasila sejak tahun 2016. Penetapan sebagai desa pancasila merupakan upaya perbaikan terhadap prilaku pemuda di era modern saat ini. Selain itu, Desa Munjung menyiapkan kader untuk menggerakkan semangat toleransi sehingga dapat menangkal sikap intoleransi dan paham radikalisme.

Taat mengatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai Pancasila apa saja yang dikembangkan dalam rangka pembangunan karakter pemuda bangsa Desa Manjung, Klaten dan melihat proses implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di Desa Manjung, Klaten. “Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam rangka pembentukan karakter bangsa pemuda khususnya di Desa Manjung” paparnya.

“Desa Manjung memiliki karakteristik masyarakat yang beragam, dari agama terdapat beberapa pemeluk agama seperti Islam, Kristen, Katolik dan Hindu. Terdapat juga rumah ibadah umat Islam sebanyak 11 masjid, 1 gereja dan 1 pura. Mereka saling hidup berdampingan walaupun berbeda keyakinan dan kebiasaan, hidup rukun penuh rasa kekeluargaan yang mereka bangun. Komitmen yang tinggi mereka tanamkan dalam rangka pembangunan karakter bangsa, dengan cara menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kegiatan dibangun bersama dan berbagai masalah dihadapi bersama dan disepakati secara mufakat, hal ini sebagai salah satu bentuk penanaman nilai-nilai Pancasila di Desa Manjung” jelas dosen Prodi Pendidikan IPS yang juga merupakan Wakil Dekan I FIS UNY tersebut.

Nasiwan menjelaskan, penelitian berhasil mengungkapkan nilai-nilai Pancasila yang terimplementasi dalam rangka pembangunan karakter pemuda bangsa di Desa Manjung yaitu religious, toleransi, kreatif, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta damai, peduli sosial, tanggung jawab. Adapun proses implementasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat ditunjukkan dengan adanya kegiatan Susur Desa, Tenong (Tempat Nongkrong) dan  Ketoprak bertemakan Pancasila.

Susur Desa, lanjut Nasiwan, merupakan kegiatan menyusuri Desa Manjung untuk menemukan potensi yang terdapat di desa. Dari hasil Susur Desa selama 4 hari tersebut, Patriot Desa berhasil menemukan potensi beberapa sumber mata air yang dapat dikembangkan menjadi kolam renang umum. Potensi desa tersebut kemudian dikembangkan menjadi Desa wisata.

Agustina menambahkan, Tenong (Tempat Nongkrong) merupakan sebuah caffe umum yang bertemakan Pancasila. Dalam Tenong tersebut rencananya akan disediakan komputer dan perpustakaan agar dapat dijadikan tempat belajar, harga makanan dan minuman dibuat sesuai dengan anak-anak remaja. Keuntungan dari Tenong akan dijadikan sebagai modal tambahan untuk menjalankan program – program kerja yang lain. Selanjutnya program kerja yang masih dalam tahap perencanaan yaitu sosialisasi tentang nilai – nilai Pancasila pada remaja Desa Manjung. Melalui Tenong ini diharapkan proses edukasi nilai-nilai Pancasila dapat tercapai. Selain susur desa dan tenong, para pemuda bersinergi dengan warga masyarakat menggelar Pementasan Ketoprak bertemakan Pancasila.(Eko)