DOSEN FIS MENJUARAI SAYEMBARA BUKU PUSKURBUK

Prestasi akademisi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) di dunia perbukuan kembali bertambah. Dosen FIS UNY, Halili, berhasil menjadi Pemenang I dalam Sayembara Penulisan Buku Pengayaan  tahun 2012 Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akademisi muda FIS UNY tersebut menjuarai kategori Pengayaan Pengetahuan Sosial-Humaniora.
Buku dengan judul “Ber-Pancasila secara Sederhana” yang ditulis Halili mendapat apresiasi dari Dewan Juri, antara lain Kurnia Effendi, Prof. Dr. Suherli, Prof. Dr. B.P. Sitepu, Dr. Vera Ginting, Helvy Tiana Rosa, dan juri lainnya. Buku tersebut menggungguli dua buku lainnya, “Perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyawa” oleh Yudi Silanto dari Jawa Timur sebagai Pemenang II, dan “Candi Jago” oleh Martina Lona Jusita dari Jawa Timur sebagai Pemenang III.
Sayembara penulisan buku pengayaan yang diselenggarakan oleh Puskurbuk Kemdikbud tahun ini cukup ketat dan kompetitif. Sayembara melibatkan 847 naskah buku dari 30 Provinsi di seluruh Indonesia. Penganugerahan dan pemberian hadiah untuk pemenang seluruh kategori dilaksanakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (5/11). Hadiah untuk Pemenang I diserahkan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Musliar Kasim. Hadiah untuk Pemenang II diberikan oleh Kepala Balitbang Kemdikbud, sedangkan untuk Pemenang III oleh Kepala Puskurbuk.
Menurut Halili, buku yang ditulisnya hanyalah buku sederhana, dengan topik dan pokok bahasan sederhana. Dalam bukunya, dosen jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum FIS UNY tersebut mengulas lima bagian pokok, yaitu urgensi “pembumian” Pancasila, gagasan awal dan dasar Pancasila menurut para pendiri negara-bangsa, nilai-nilai Pancasila dalam Budaya Nusantara, sikap dan perilaku Pancasilais bagi generasi muda, dan pentingnya peran generasi muda dalam mendorong kemajuan negara-bangsa Indonesia berdasar Pancasila.
Inspirasi penulisan buku tersebut, menurut ayah dua putri ini, adalah keprihatinan akan situasi negara-bangsa. Motivasinya berangkat dari keinginan menjadi teladan untuk para mahasiswa yang selama ini dibimbingnya untuk menulis. “Juga untuk ikut mengibarkan bendera FIS UNY, secara sederhana!,” pungkasnya.  (Eko)