FIS UNY BERDUKA

Dalam akhir pekan, tengah bulan Juli 2017 ini Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) berduka cita. Di akhir minggu lalu, tepatnya Jumat (14/7) FIS UNY kehilangan sosok, ibu, pemimpin, sejarawan dan juga pengajar. Dosen sekaligus ketua jurusan sejak tahun 1997 hingga tahun 2007 jurusan Pendidikan Sejarah, sekaligus Wakil Dekan III periode 2007-2011, Dra. Terry Irenewaty, M.Hum telah menghadap Sang Kholik. Selang 2 hari kemudian menyusul mahasiswa pintar, ceria dan pekerja keras menyusul menghadap Tuhan YME, Eunike Valeria, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi angkatan pertama, harus mengakhiri perjuangannya untuk meraih cita-cita sebagai seorang dosen. Saat mengikuti KKN di Dlingo Bantul. Eunike menghembuskan nafas terakhirnya di hari Minggu (16/7) karena kecelakaan motor tunggal saat kembali dari Gereja menuju lokasi KKN UNY.
Bu Terry, biasa ia dipanggil. Sosok yang sangat bersahaja, sederhana, lemah lembut dan perhatian beliau sungguh nyata dirasakan oleh siapapun yang mengenalnya. Sosok yang sangat membekas di hati baik mahasiswa, alumni, rekan sejawat apalagi keluarga. Hal ini bisa dibuktikan semenjak ia sakit, hingga dipanggil menghadap-Nya banyak yang silih berganti menjenguk dan mendoakan, baik secara langsung maupun melalui akun social media yang dimiliki. Bagi para alumni yang tidak bisa hadir maupun yang bisa menghantarkan hingga peristirahatan terakhir pun membanjiri laman socmed yang ia miliki. Kenangan indah yang mereka bagi bersama dosen yang sangat keibuan tersebut bisa menjadi bukti betapa mereka sangat menyayangi  namun mereka juga telah mengikhlaskan kepergiannya.
Uenike Valeria, biasa dipanggil. Banyak yang kaget, sedih dan kecewa. Rasa itu campur jadi 1, saat mengetahui gadis yang periang itu telah tiada secarar mendadak. Minggu malam, Eunike telah membeli oleh-oleh martabak untuk teman-teman di lokasi KKNnya. Namun takdir berkata lain, martabak tidak sampai dan tidak bisa dinikmati oleh rekan-rekannya, namun kabar duka lah yang sampai. Informasi bahwa Eunike mengalami kecelakaan tunggal saat perjalanan pulang ke lokasi KKN itu telah merenggut nyawanya. Gadis cantik asal Ponorogo tersebut, menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju RS. Panembahan Senopati Bantul, karena cidera yang dialaminya akibat kecelakaan motor tunggal. Malam itu, menjadi salah satu bukti banyak yang sayang dan perduli pada gadis pintar tersebut.
Dr. Suranto, M.Pd., M.Si ketua jurusan menyampaikan, “Saya benar-benar kehilangan, Dia mahasiswa yang pintar dan termasuk yang saya unggulkan di angkatannya. Sedih saya.” Ungkap Ranto. Begitu pula dengan Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, menyampaikan rasa duka citanya, dan rasa menyesal , mewakili civitas akademika UNY, yang dititipi oleh kedua orang tua Eunike tidak bisa menjaga dengan baik, sehingga terjadi kecelakaan saat melaksanakan KKN yang baru berjalan 1 minggu. Meski saat pelepasan KKN rector sudah wanti-wanti untuk selalu berhati-hati. “Saat pelepasan KKN saya tak henti-tinya berpesan supaya berhati-hati, baik saat pergi sendiri maupun berkelompok. “ ungkap Sutrisna. Rektor juga menyampaikan, “ Kami sebagai manusia sudah berupaya sekecil-kecilnya agar semua lancar, tapi semua sudah menjadi kehendak dan takdir Tuhan YME. Mari kita ikhlaskan dan jika ada kesalahan mari kita maafkan, sehingga ananda bisa menghadap Tuhan dengan mudah dan semua perbuatannya menjadi amal yang baik untuk bekal menghadap Tuhan YME.” ujar Rektor. Aamiin3x. Semoga amal dan ibadah Ibu Terry dan Eunike bisa diterima dan memudahkan jalan mereka menghadap Tuhan YME dan segala  dosa dan kesalahan mendapat ampunan dari-Nya. Aamiin3x. (sari)