FISE BERUBAH JADI FIS & FE

Sabtu (30/7) Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (FISE UNY) resmi terpisah menjadi dua setelah diresmikan oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA disaksikan oleh Dirjen Mendikdasmen Prof. Dr. Suyanto, Ph.D, para Pembantu Rektor UNY beserta Dekan dan pimpinan Lembaga di lingkungan UNY. Peresmian gedung FE yang dilakukan di halaman FE tersebut sekaligus juga meresmikan gedung kuliah FMIPA, serta gedung kuliah FBS dengan pemotongan buntal di pintu masuk gedung dekanat FE.
Sardiman AM.MPd., Dekan FISE yang akan menjabat sebagai Dekan FIS dan FE sampai periode masa jabatannya berakhir Oktober mendatang, dalam sambutannya menyampaikan bahwa munculnya FE berawal dari adanya persoalan yang berkembang di masyarakat. Persoalan tersebut diantaranya berupa pertanyaan ‘kenapa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) bisa meluluskan sarjana ekonomi?’ Hal ini tentu saja menyulitkan lulusannya dalam mencari pekerjaan. Selain itu, lulusan FIS dari prodi akuntansi pun tidak dapat melanjutkan pendidikan profesi akuntan kalau tidak lulus dari fakultas ekonomi.
Berawal dari permasalahan diatas untuk mengakomodasi persoalan dan aspirasi yang berkembang di masyarakat, muncullah sebuah kompromi yang monumental yang diusulkan oleh Prof. Suyanto, Ph.D dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi FIS UNY saat itu yang juga Dirjen Mendikdasmen untuk merubah nama dari FIS menjadi FISE. Sardiman memaparkan, “Untuk mewujudkan perubahan dari FIS menuju menuju FISE bukanlah perkara yang mudah, butuh proses dan waktu yang lama. Mulai dari tahun 2001 hingga 2009 proses berdirinya FISE berlangsung. Dan saat ini menindak lanjuti perkembangan jaman dan kebutuhan yang ada di masyarakat akhirnya muncullah Fakultas Ekonomi yang diresmikan oleh Bapak Rektor” paparnya.
Sedang Rektor Dalam sambutannya mengatakan, FE memiliki dua tugas utama, pertama bahwa FE bertanggung jawab mengawal pendidikan ekonomi yang secara historis merupakan bagian dari rumpun keilmuan sosial dalam konteks ilmu kependidikan. Kedepan diharapkan terus ada koordinasi dengan ilmu-ilmu sosial untuk memajukan Ilmu Pengetahuan Sosial baik dalam jenjang pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, maupun menengah.
Kedua, FE merupakan suatu institusi yang mengawal ilmu ekonomi bertanggung jawab juga mengembangkan ilmu-ilmu ekonomi dan menghasilkan ahli ekonomi yang dilandasi nilai-nilai religius dan visi kerakyatan. Selain itu FE diharapkan mampu mengoptimalkan SDM yang dimiliki untuk terus meningkatkan profesionalismenya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan keilmuan dan menghasilkan intelektual muda bidang ekonomi.
Jika dilihat dari perspektif kesejahteraan suatu intitusi perguruan tinggi bila dibandingkan dengan sesama LPTK, UNY relatif konservatif, karena cukup berhati-hati dengan melakukan pengembangannya, sehingga keberlanjutan institusi UNY tetap terjaga sebagai LPTK. Apalagi dengan berubahnya IKIP menjadi Universitas, sebagian masyarakat masih juga ada yang menyayangkannya. Kiranya perlu ditegaskan ulang bahwa UNY bersama LPTK lainnya menuju kearah pengembangan ke depan tetap berkomitmen untuk membawa misi utama tugas LPTK.
Sedang Pembantu Rektor II, Sutrisna Wibawa, M.Pd.,selaku penanggungjawab pembanguanan gedung  menjelaskan, jumlah mahasiswa dari tahun ke  tahun semakin bertambah, seiring dengan perkembangan program studi dan daya tampung secara nasional. Dalam perkembangan ini, tentu tidak dapat dipungkiri membutuhkan fasilitas yang memadai. Karena itu, pembangunan gedung yang didanai dari APBNP ini dalam rangka memenuhi kebutuhan pengembangan akademik.
“Disamping itu, dengan pengembangan fakultas baru, yaitu Fakultas Ekonomi ( yang semula bergabung dengan Fakultas Ilmu Sosial), membutuhkan kampus untuk kegiatan akademik Fakultas Ekonomi,” paparnya. Data fisik secara lengkap Gedung Dekanat FE luas 2.898 m2, dengan menghabiskan dana sebesar Rp  9.158.209.465,38.-, yang didanai APBNP. (sari)