GERAKAN PEMUDA DAN NASIONALISME DULU HINGGA KINI (1928-2000)

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) gelar Seminar Nasional dengan tema “Gerakan Pemuda dan Nasionalisme Dulu Hingga Kini (1928-2000)” di KPLT Fakultas Teknik (FT) UNY Sabtu, (8/12). Acara dimulai pukul 08.00 dan dibuka dengan tiupan peluit oleh Wakil Rektor (WR) III Sumaryanto, M.Kes yang juga merupakan dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY.
Menurut ketua panitia, seminar tersebut merupakan agenda tahunan HIMA Ilmu Sejarah Divisi Litbang. Tujuannya adalah untuk mempertahankan tradisi lisan yang berkembang di Indonesia yang berbanding terbalik dengan tradisi tulisan.
Sebelum acara seminar dimulai, para peserta disuguhkan dengan penampilan akustik dan tarian oleh mahasiswa HIMA Ilmu Sejarah. Dalam seminar yang berlangsung sehari tersebut, menghadirkan beberapa pembicara yaitu Prof. Bambang Purwanto, MA. Ph.D, Guru Besar Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada, Zawawi Imron, Sastrawan sekaligus penerima Award Sastrawan terbaik di Asia Tenggara, dan Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum, Staf Peneliti Balai Pelestarian dan Nilai Budaya.
Dwi Ratna menuturkan bahwa Gerakan pemuda di Indonesia dimulai dengan munculnya organisasi-organisasi, baik dari kalangan agama, mahasiswa dan sebagainya. Sementara itu, Prof. Bambang mengungkapkan bahwa Nasionalisme di Indonesia sekarang merupakan Nasionalisme Politik, yaitu nasionalisme yang menganggap politik merupakan satu-satunya alat kemajuan bangsa. “Solusinya untuk membangkitkan gerakan nasionalis bangsa adalah dengan Nasionalisme Cultural yaitu nasionalisme yang masih sesuai dengan budaya kita” imbuhnya.
Ketua panitia mengakui bahwa meski hanya melakukan persiapan dalam waktu yang singkat, seminar tetap berjalan dengan lancar. “Alhamdulilah Seminar Nasional ini berjalan dengan lancar, meskipun dilaksanakan dalam waktu yang singkat namun dapat mencapai tujuan.” jelas Ketua Panitia Seminar. (Rizpat/Eko)