GLOBALISASI PENGARUHI DUNIA PENDIDIKAN

Globalisasi merupakan suatu proses sosial, sejarah maupun alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain. Dengan adanya globalisasi dunia akan menjadi seragam. Lebih parahnya lagi kebudayaan lokal akan ditelan oleh kekuatan budaya global. Jika hal tersebut tidak diantisipasi maka bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri dan identitasnya sebagai bangsa yang berbudaya. Demikian disampaikan Dosen Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kuncoro, dalam seminar nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) Pendidikan Sosiologi dan Program Studi (Prodi) Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) di gedung Rektorat UNY belum lama ini. Seminar yang di hadiri dosen, guru, dan mahasiswa tersebut dibuka oleh Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. Dalam sambutannya Ajat menjelaskan pengaruh globalisasi tidak bisa dihindari, namun yang perlu dilakukan adalah melakukan filterisasi terhadap pengaruh negatif dari globalisasi tersebut.
Drajat menambahkan, globalisasi tidak hanya memberikan pengaruh terhadap perekonomian suatu bangsa melainkan telah merambah ke dunia pendidikan. Pengaruh globalisasi dalam dunia pendidikan adalah adanya liberalisasi pendidikan dengan memasukkan unsur ekonomi liberal dalam mengelola lembaga pendidikan. Berangkat dari persoalan ini, Perguruan Tinggi (PT) harus mampu menjadi filter terhadap pengaruh negatif dari globalisasi yang semakin hari semakin meluas. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas SDM, mendorong sektor yang dapat meningkatkan daya saing bangsa serta menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah air kepada generasi muda.
Hal senada  disampaikan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY, Prof. Dr. Anik Gufron,yang juga tampil sebagai pembicara seminar. Ia mengatakan kampus dapat dijadikan sebagai instrument untuk filterisasi efek negatif budaya global karena kampus merupakan wahana implementasi tri dharma perguruan tinggi oleh semua civitas akademika secara otonomi dan berazas kebebasan akademik. Selain itu, kampus juga merupakan tempat persemaian dan pengembangan nilai-nilai dan moral mahasiswa.
“Langkah nyata yang dapat dilakukan oleh kampus untuk memfilterisasi pengaruh globalisasi adalah dengan mempertahankan jati diri PT sebagai menara air, memelihara nilai-nilai luhur bangsa dalam tata kehidupan kampus, dan mengawal pembangunan nasional atau bangsa” tandasnya diakhir paparannya. (Eko)