ICHMGEP 2018 BAHAS ISU KEBENCANAAN

Posisi Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik  yakni Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan wilayah Indonesia memiliki volatilitas tinggi dan aktivitas seismik, serta potensi bencana lainnya seperti tsunami, tanah longsor, banjir, dan yang lain. Bencana dapat terjadi kapan saja dan sulit untuk memprediksi kapan dan di mana mereka akan terjadi. Sebagai tanggapan terhadap beberapa peristiwa bencana di atas, manajemen bencana diperlukan. Manajemen bencana merupakan bagian penting dari penerapan pembangunan berkelanjutan. Manajemen bencana perlu fokus pada kegiatan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan dan kesadaran untuk meminimalkan atau mengurangi dampak bencana. Penanggulangan bencana harus melibatkan semua pihak, baik pemerintah, swasta dan publik. Dengan latar belakang tersebut,  Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) menyelenggarakan International Conference on Hazard Mitigation in Geographic and Education Perspectives (ICHMGEP) di Hotel Inna (28-29/9/ 2018).

Pada konferensi internasional tersebut, Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY menghadirkan pembicara dari dalam maupun luar negeri yaitu Abe Ryogo, Ph.D. (Aichi University of Education, Japan) yang berbicara tentang “For Disaster Management in Disastrous Japan: The Vulnerability and Social Resilience of International Migration”, Prof. Dr. Suratman, M.Sc. (Universitas Gadjah Mada) mempresentasikan materi tentang  “Geography Innovation for Disaster Mitigation in Digital Era” Ekkamol Vannametee, Ph.D. (Chulalongkorn University, Thailand) yang menjelaskan tentang “Roles of Geography and Geoinformatics in Anthropogenic Hazard Mitigation: a Case Study of Tham Luang Cave, Thailand” dan Prof. Dr. Siti Irene Astuti Dwiningrum, M.Si. (UNY) yang memaparkan tentang “Disaster Mitigation in School Resilience Perspectives”.

Ketua Panitia ICHMGEP 2018, Suhadi Purwantara, M.Si mengatakan bahwa salah satu tujuan penyelenggaraan seminar adalah menyikapi berbagai macam bencana yang melanda negeri ini. Penting bagi kita yang tinggal di daerah rawan bencana memiliki kebijakan, strategi atau program untuk menangani bencana yang dikenal sebagai "manajemen bencana". Memahami manajemen bencana akan sangat positif jika dipahami oleh semua kalangan, baik pemerintah, swasta dan publik untuk menekan hilangnya harta benda, korban jiwa, dan kerusakan infrastruktur. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menghadapi cara hidup berdampingan dengan kondisi alam yang rawan bencana. “Semoga konferensi ini dapat menghasilkan sumbangan pemikiran mitigasi bencana yang berguna baik untuk masyarakat Indonesia maupun dunia pada umumnya” jelasnya

Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. dalam sambutannya mengatakan bahwa ICHMGEP merupakan salah satu konferensi internasional yang diselenggarakan oleh FIS UNY tahun 2018 setelah sebelumnya diseelenggarakan ICSMC dan 2nd ICSSED. ICSMC diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah sedangkan 2nd ICSSED oleh Fakultas. Pada kesempatan tersebut, Ajat juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia, pembicara dan peserta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menghadiri konferensi di tengah-tengah kesibukan mereka. (Eko)