JURUSAN PENDIDIKAN IPS TAMBAH 1 DOKTOR, UJIAN DIGELAR SECARA VIRTUAL

Suasana sidang terbuka ujian online disertasi program doktor (S3) berjudul "Pendidikan Perdamaian di Sekolah, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah’’, Kamis (11/6) sedikit berbeda. Sidang terbuka diselenggarakan secara virtual dan hal ini tidak mengurangi nuansa akademis selayaknya sidang terbuka dengan menghadapkan sang promovendus dengan para penguji. Saliman menjelaskan bahwa Model pendidikan perdamaian di Poso, Sulawesi Tengah pada dasarnya merupakan implementasi pendidikan karakter kontekstual yang mengintegrasikan nilai-nilai tradisional budaya Pamona ke dalam pembelajaran. Melalui olah isi dan olah suasana pembelajaran dilaksanakan dengan metode pembelajaran kontekstual maupun kooperatif untuk menumbuhkan nilai-nilai perdamaian dalam diri peserta didik. Semboyan sidame pai koro (harmoni diri), sidame pai yunu (harmoni sesama), dan sidame pai lino (harmoni alam) pendidikan perdamaian di Poso berjalan dengan penuh komitmen untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang hamonis dan demokratis.

Hasil disertasi berhasil dipertahankan di depan dewan penguji yang dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana UNY Prof. Dr. Marsigit, M.A. Saliman menjelaskan tujuan penelitiannya untuk mengungkapkan latar belakang lahirnya pendidikan perdamaian di Poso, dan mengembangkan  model pendidikan perdamaian di Poso. Penelitian ini dipicu oleh berbagai isu konflik yang terjadi di Poso serta upaya penyelesaian konflik yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah pada tahun 1998-2003 mencapai puncaknya dengan adanya Deklarasi Malino. Sungguhpun demikian, konflik horisontal tidak dengan sendirinya berhenti, sehingga perlu diupayakan penyelesaian yang komprehensif. Pendidikan perdamaian menjadi salah satu entry point untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Latar belakang lahirnya pendidikan perdamaian di Poso adalah terjadinya konflik di Poso 1998-2003 yang meninggalkan luka psikologis yang mendalam. Tidak ingin konflik tersebut terulang kembali beberapa elemen masyarakat seperti Wahana Visi Indonesia, perguruan tinggi, maupun pemerintah daerah menginisiasi pendidikan perdamaian di tingkat pendidikan dasar yang kemudian diberi nama pendidikan harmoni. Dalam disertasinya Saliman juga menjelaskan bahwa Model pendidikan perdamaian pada dasarnya merupakan implementasi pendidikan karakter kontekstual yang mengintegrasikan nilai-nilai tradisional budaya sehingga suasana pembelajaran dilaksanakan dengan metode pembelajaran kontekstual maupun kooperatif untuk menumbuhkan nilai-nilai perdamaian dalam diri peserta didik, tuturnya. Akhirnya, dengan selesainya ujian terbuka Doktor Bapak Saliman, menambah jumlah Doktor di Jurusan Pendidikan IPS semoga menjadi penambah kekuatan untuk Jurusan Pendidikan IPS khususnya dan UNY umumnya. (Agustina)