Kang Abik: Etos belajar mahasiswa harus tinggi

Mahasiswa harus punya etos belajar tinggi, mengejar prestasi hingga tingkat internasional. Hal itu tergambar dalam sosok Zahrana, tokoh utama novel “Cinta Suci Zahrana.” Habiburahman El Shirazy, penulisnya, mengatakan bahwa ia menulis cerita ini guna mendorong para mahasiswa agar punya ghiroh meraih ilmu pengetahuan. “Negara kalau dipimpin oleh orang yang tidak punya ilmu, maka akan hancur. Bahkan kemajuan suatu bangsa diantaranya diukur dari seberapa banyak doktor di negara itu,” ujar Kang Abik, panggilan Habiburahman.  

Dalam peluncuran novel terbarunya ini, Kang Abik didampingi oleh Dr. Minako Sakai, dosen Studi Indonesia di Australia, serta dimoderatori oleh Triyanto P. Nugroho. Peluncuran buku berlangsung di Ki hajar Dewantara FISE UNY, beberapa waktu lalu.

Kang Abik, menyampaikan di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir saat itu, agar tidak pernah puas dalam mencari ilmu. Zahrana, imbuhnya, adalah gambaran wanita penuh prestasi akademik. Diceritakan dalam novel itu, bahwa Zahrana tidak hanya sibuk mengajar semata, tapi juga rajin menulis dan meneliti. Sehingga meraih berbagai penghargaan dari salah satu universitas terkemuka di Beijing, Cina.

“Ini kritikan saya bagi para dosen, agar mampu menghasilkan karya ilmiah tingkat internasional tidak hanya dalam slogan semata,” kata Kang Abik, yang juga seorang sutradara film “Di almamater saya, Al Azhar, Kairo, seorang doktor, apalagi professor harus menerbitkan buku tiap tahun. Bila tidak bisa, maka gelarnya bisa dicabut oleh universitas,” imbuhnya.

Kang Abik, ketika ditanya tentang seluruh karyanyayang bertemakan pendidikan. Ia beralasan, pendidikan merupakan hal penting dalam meraih kesuksesan dunia maupun akhirat. “Meraih kesuksesan harus punya ilmu. Seperti hadis Rasulullah, jika kita ingin meraih dunia, raihlah dengan ilmu. Jika ingin meraih akhirat, raihlah dengan ilmu. Meraih keduanya, juga dengan ilmu,” ujar pendiri pondok pesantren Basmalla ini.  (Triyanto)