KKL II PENDIDIKAN SEJARAH FASILITASI MAHASISWA BELAJAR SEJARAH PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI NUSANTARA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNY melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan II (KKL II) di Jawa Tengah-Banten pada tanggal 14-17 November 2019. Peserta KKL terdiri dari 83 mahasiswa dan 3 dosen. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari mata kuliah Program Studi Pendidikan Sejarah FIS UNY. Kuliah Kerja Lapangan merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Pendidikan Sejarah. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk terjun langsung dan belajar bagaimana sejarah penyebaran agama Islam di Nusantara.

Salah satu peserta KKL menuturkan bahwa para mahasiswa dan dosen pembimbing KKL berangkat menuju Banten pada hari Kamis, 14 November pukul. Di Banten, peserta KKL melakukan kunjungan ke Masjid Agung Banten, Museum Banten Lama, dan Keraton Surosowan. Selain itu para peserta KKL juga mengunjungi makam Sultan Maulana Hasanuddin yang merupakan putra Syarif Hidayatullah atau dikenal dengan Sunan Gunung Jati, salah satu walisongo yang mendirikan Kerajaan Islam Banten. Kunjungan ke tempat bersejarah tersebut mampu meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai pengaruh Kasultanan Banten dimana banyak peninggalan-peninggalan di Banten Lama yang dipengaruhi oleh Islam.

Setelah mengujungi Banten, peserta KKL bertolak menuju Jawa Tengah untuk melakukan kunjungan ke Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Makam Sunan Kalijaga, serta Makam dan Masjid Agung Demak. Tempat-tempat tersebut juga berkaitan dengan sejarah Islam di Nusantara sebut saja Masjid Agung Demak yang merupakan masjid tertua di pulau Jawa. Masjid Agung Demak memiliki peran penting dalam syiar Islam YANG dilakukan oleh Wali Songo. Masjid ini dijadikan pusat dakwah  oleh Wali Songo pada masa keemasannya.

Kunjungan terakhir dilakukan di Klenteng Agung Sam Poo Kong yang merupakan tempat persinggahan Laksamana Tiongkok yang memeluk Islam. Kompleks Klenteng Agung Sam Poo Kong terletak di Simongan yaitu sebelah barat daya Kota Semarang. Tempat ini juga menunjukkan corak keislaman sehingga dapat menjadi sarana para mahasiswa untuk belajar Sejarah Islam secara langsung di lapangan. (Eko)