KKL Pendidikan Sejarah ; RENGASDENGKLOK, RIWAYATMU KINI..

Rumah milik Djiaw Kie Siong teramat penting bagi perjalanan sejarah Indonesia. Disinilah Peristiwa Rengasdengklok berlangsung. Di tempat inilah, sekitar 40 pemuda berdebat dengan Bung Karno dan Bung Hatta. Di rumah ini pula, teks asli proklamasi kemerdekaan Indonesia yang singkat, padat tapi visioner itu dirumuskan.
Latar itulah yang mendorong Mahasiswa Pendidikan Sejarah FISE UNY melakukan Kuliah Kunjungan Lapangan (KKL) ke rumah bersejarah tersebut, Rabu (28/4) lalu. KKL diikuti oleh 300 mahasiswa, didampingi oleh beberapa dosen, antara lain Zulkarnain dan Terry Irenewati.  
Zulkarnain mengatakan, Bung Karno, Bung Hatta, dan Ibu fatmawati pernah menginap di rumah berpagar putih ini. Keesokan harinya mereka kembali ke Jakarta untuk pembacaan teks proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. “Rumah ini benar benar sangat bersejarah, tapi sejarah yang terlupakan. Kita sebagai generasi muda patut prihatin dengan kondisi ini,” ucap Zul prihatin.
Seandainya para pejuang kemerdekaan masih hidup dan menyaksikan kondisi ini, kata Zulkarnain, tentu mereka akan sangat kecewa dan marah. Para pemimpin bangsa saat ini hanya bisa menikmati hasil perjuangan, tapi tidak bisa melestarikan berbagai narasi perjuangan itu. “Bahkan seakan akan ingin mengaburkan peristiwa para pejuang kemerdekaaan,” tegas dosen muda Pendidikan Sejarah tersebut di hadapan para peserta KKL.
Zulkarnain melanjutkan, filosofi bangsa besar yang selalu didengung-dengungkan di setiap perayaan hari kemerdekaan menjadi ironi. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan jasa-jasa para pendahulunya. Sangat disayangkan, realitasnya keberadaan Rengasdengklok, sebagai locus sangat penting bagi cikal-bakal kemerdekaan Indonesia dibiarkan dalam keadaan telantar dan tidak terurus oleh pemerintah.
Sementara Terry irenewaty, mewakili dosen dan mahasiswa Pendidikan Sejarah, menyampaikan rasa duka dan prihatin mendalam atas kondisi yang dialami. Sebagai bentuk perhatian serius dari jurusan pendidikan sejarah, semua Mahasiswa sejarah diwajibkan memberikan sumbangan seikhlasnya guna membantu meringankan biaya perawatan rumah yang mempunyai nilai sejarah tinggi tersebut. (Zul/Liel)