KUALITAS LAYANAN HARUS DITINGKATKAN DARI WAKTU KE WAKTU

Pelayanan prima telah menjadi semangat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) dengan mengusung tagline “Best Service is our Passion”. Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan, FIS selenggarakan Workshop Pelayanan Prima dengan menghadirkan Ninda Nindiani, MA sebagai pembicara. Workshop dilaksanakan pada hari Kamis (31/1/2019) dan dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan, Kabag, Kasubag, Tendik dan mahasiswa duta FIS UNY. Dalam sambutannya Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, MAG. menekankan pentingnya memberikan pelayanan prima diantaranaya dengan menunjukkan sikap ramah, murah senyum, responsif, dan cepat. “Kualitas layanan tersebut harus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Melalui workshop ini kita akan memperoleh penjelasan bagaimana meningkatkan pelayanan di FIS ini” paparnya.

Ninda Nindiani menjelaskan bahwa pelayanan prima merupakan suatu bentuk pelayanan yang diberikan dengan tatanan sedemikian rupa, yang mampu meminimalkan kesalahan serta berorientasi kepada kebutuhan pelanggan. Adapun tujuan pelayanan prima yaitu memberikan penghargaan kepada para pelanggan/publiknya, memberikan kepuasan pelanggan agar mereka menjadi loyal dan meminimalkan kesalahan dalam melayani konsumen sampai ke tingkat “zero mistake” melalui pembuatan SOP.

Pendiri “FIRST STEP” Public Speaking Club & Courses tersebut menambahkan, beberapa sikap yang harus dilakukan di tempat kerja yaitu menghormati budaya kerja instansi, menghormati privasi orang lain, menghormati cara pandang orang lain, tangani dan atasi tugas yang menjadi tanggung jawab anda  menghormati senior, bersikap sopan pada semua orang di kantor, menjaga hubungan baik dengan sesama rekan kerja, tidak arogan dan tidak merasa eksklusif.

“Dalam memberikan pelayanan kita harus menghindari sikap-sikap apriori misalnya  memandang remeh seseorang, memiliki rasa curiga, dan merasa terganggu akan kehadiran tamu” jelas Trainer Public Speaking tersebut

Ninda Nindiani juga menyoroti tentang perlunya menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan atasan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan atasan dengan baik, memperlakukan atasan dengan penuh hormat dan pengertian, dan memanggil atasan dengan sebutan formal. Sebaliknya, kata Ninda, seorang atasan juga harus menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan staf yaitu dengan tidak menggunakan nada suara ‘menyuruh’ melainkan ‘meminta tolong’, memberi petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan kebingungan, bersikap sportif bila melakukan kesalahan dan tidak diskriminatif. (Eko)