KULIAH UMUM BERSAMA DOSEN BELANDA

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menghadapi kompetisi global adalah dengan memberikan mahasiswa suasana akademik yang berstandar internasional. Sarana prasarana seperti perpustakaan dengan buku teks bermutu dan akses internet ke berbagai referensi jurnal internasional merupakan upaya yang telah ditempuh oleh Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogykarta (FIS UNY).
Salah satu bidang yang banyak diminati mahasiswa namun belum memiliki sumber daya cukup dan berkualitas adalah bidang strategi pembelajaran sejarah. Apalagi dalam Kurikulum 2013, mata pelajaran Sejarah mendapat porsi yang besar daripada mata pelajaran lain. Bardasarkan latar belakang di atas, Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNY menyelenggarakan kegiatan guest lecture dengan mendatangkan pakar strategi Pendidikan Sejarah Patrick van den Brand dari Fontys University of Netherlands.
Kegiatan ini dimulai pada hari Senin (14/4) pukul 13.00-15.00 WIB. Menurut panitia penyelenggara Dr. Aman, M.Pd., rencananya acara tersebut berlangsung empat hari sampai hari Kamis (17/4). Kegiatan ini merupakan pendukung untuk Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Acara ini dibuka oleh Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat dan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNY M. Nur Rokhman, M.Pd. Dalam sambutannya, Ajat Sudrajat, berkata: “Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk dari usaha fakultas, menyukseskan misi besar UNY menjadi World Class University”.
Selain itu, masih menurut Dekan FIS UNY ini, kegiatan ini diharapkan semakin menyuburkan budaya akademik di lingkungan FIS UNY. Sementara itu, menurut M. Nur Rokhman, kegiatan kuliah dosen tamu ini untuk menambah dan memperdalam pengetahuan para mahasiswa dan dosen tentang strategi pembelajaran Sejarah. Kuliah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan nuansa perkuliahan yang berbeda dengan dihadirkannya dosen dari Belanda. “Kami berharap para mahasiswa memperoleh wawasan, pengalaman dan nuansa kuliah yang baru dengan hadirnya Mr. Patrick van den Brand,” ucapnya. (Danu)