LKMM BEM FIS UNY: Pemimpin adalah Teladan

Modal terpenting pemimpin adalah jujur, amanah, fathonah, dan tabligh.  Pemimpin yang jujur akan mampu menyatukan kata dan perbuatan yang diikuti anak buahnya, pemimpin yang amanah akan sadar akan tugas pokok dan fungsinya, sedangkan pemimpin yang fathonah dia akan cerdas memecahkan masalah, dan pemimpin yang tabligh dia akan transparan dan demokratis. Tanpa modal di atas, bangunan organisasi bersifat rapuh. Demikian ditegaskan Dekan Fakultas Ilmu Sosial Univeristas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag ketika memberi sambutan dan pengantar Latihan Ketrampilan Manajerial Mahasiswa yang diselenggarakan BEM FIS UNY di Gedung Balai Kegiatan Pengembangan Belajar (BPKB) DIY Jumat (24/2) kemarin.

Di hadapan 40 pengurus organisasi kemahasiswaan FIS UNY Ajat menegaskan, terjadinya berbagai masalah di negeri ini seperti korupsi, politik yang tidak sehat, demoralisasi pejabat, merupakan bentuk pemimpin yang kurang memegang empat syarat di atas. “Seandainya para pemimpin memberi keteladanan kepada rakyat kecil akan empat sifat baik di atas, saya yakin Indonesia  akan menjadi negeri yang adil makmur gemah ripah loh jinawi,”tegas Ajat.

Dalam acara yang berlangsung sampai hari Minggu tersebut Ajat juga menandaskan pentingnya kesadaran para aktivis organisasi, bahwa pada hakekatnya pemimpin itu melekat pada individu. Karena itu empat sifat di atas juga harus melekat pada setiap aktivis. Pemimpin harus sadar bahwa dia akan selalu menjadi sorotan dan diteladani. “cerdas saja tidak cukup untuk menjadi pemimpin, justru bisa membahayakan. Contohnya para koruptor di negeri ini banyak orang yang cerdas.” tegas Ajat.

Kegiatan menghadirkan beberapa pembicara seperti Wakil Dekan (Wadek) II FIS Saliman, M.Pd., Wadek III FIS Terry Irenewaty, dan dosen MIPA UNY Sabar N., M.Si.  Dalam presentasinya, Saliman menegaskan pentingnya mahasiswa mengembangkan profesionalitas dalam organisasi. Menurut Saliman, selama ini banyak organisasi yang hanya sekedar berjalan tanpa manajemen profesional. Akibatnya kegiatan hanya sekedar berjalan tanpa kejelasan out put dan outcome-nya.
Sementara Wadek III Terry Irenewaty memberikan presentasi tentang pentingnya analisis lingkungan interen dan ekstern dalam mengembangkan organisasi. “Dengan melakukan analisis interen dan ekstern, kita akan menyadari siapa sesungguhnya kita dan mengerti keadaan sekeliling kita. Analisis SWOT mutlak perlu dijadikan sandaran utama menggagas program kerja organisasi.”tegas Terry.

Menurut Ketua BEM FIS Iman, kegiatan LKMM merupakan kegiatan rutin setiap tahun untuk membekali para pengurus organisasi yang baru terbentuk. “Kita harapkan dengan LKMM ini pengurus organisasi di lingkungan FIS UNY semakin cerdas dan profesional” tegas Iman. (MR SPD)