LOKAKARYA PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATAKULIAH

Karakter merupakan watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai nilai kebajikan yang diyakini dan  digunakan sebagai landasan untuk cara pandang,berpikir, bersikap dan bertindak. Upaya pengembangan karakter menjadi penting artinya mengingat akhir-akhir ini perilaku masyarakat, terutama perilaku mahasiswa dalam kampus sangat memprihatinkan. Banyak perilaku-perilaku yang tidak menunjukkan mahasiswa yang berkarakter, seperti tidak peduli lingkungan,  kurang hormat pada orang tua maupun  pada diri sendiri,dan lain-lain. Seiring dengan program pemerintah menyoal pendidikan karakter,  FISE mulai tahun  2009/2010 berencana akan menyelenggarakan mata kuliah pendidikan karakter. Merespon kondisi ini FISE menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Perangkat Penyusunan Bahan Ajar Matakuliah Pendidikan Karakter, di Hotel Griya Persada, Kaliurang beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Dekan FISE UNY, Sardiman, AM.M.Pd. Dalam sambutannya Sardiman menjelaskan, pendidikan karakter merupakan persoalan yang strategis sehingga perlu membuat panduan pembelajaran pendidikan tersebut.. Dalam makalahnya dijelaskan, selama ini kondisi pendidikan cenderung kognitif-intelektualistik dan formalistic, berorientasikan kekinian, mudah terjebak pada budaya sekuler dan materialistic. Pada sisi lain  pendidikan diorentasikan pada makna dan hakekat pendidikan, yang meliputi:  proses pembudayaan, proses menemukan kedirian, proses pemanusiaan manusia. Hal ini  meliputi aspek kognitif,  psikomotorik maupun kecerdasan baik intelektual, emosional dan spiritual. Tanpa disadari pendidikan selama ini kurang memberikan penekanan dalam ranah karakter. Sehingga sangat mendesak untuk segera merealisasikan pendidikan karakter untuk mahasiswa.
Pendidikan karakter merupakan kebutuhan yang segera direalisasikan mengingat kondisi realitas kehidupan masyarakat memprihatikan, jauh dari karakter, dan kondisi pendidikan nasional belum memenuhi harapan bangsa yang cenderung pada peningkatan intelektual sehingga pendidikan karakter harus dimasyarakatkan dan merupakan ciri khas bangsa. Selain itu pendidikan cenderung menciptakan kekuasaan, bukan menciptakan investasi bangsa. Serta berupaya untuk  meralisasikan amanat UU No. 20 th 2003 terkait dengan tujuan pendidikan,
Dengan lokakarya ini diharapkan nantinya fakultas menjadi tempat yang kondisif untuk pengembangan pendidikan karakter baik untuk mahasiswa, karyawan, termasuk unit-unit kegiatan. Sehingga tercipta kehidupan yang penuh karakter. Di samping itu, Dekan menghimbau para peserta untuk menjadikan pendidikan karakter menjadi perekat dengan matakuliah agama dengan matakuliah keilmuan, dan menjadikan disiplin sebagai perspektif dalam setiap kegiatan dari berbagai aspek. perilaku.
Dalam rangka ujicoba pendidikan karakter, Tim pengembang mata kuliah pendidikan karakter FISE UNY berencana untuk membahas lebih lanjut pada pelatihan dosen yang nantinya mengampu mata kuliah pendidikan karakter. Kedepan pendekatan pendidikan karakter diharapkan bisa integrated, student  oriented, quality  and  relity oriented. Strategi  yang diterapkan bervariasi: traching, modeling, reinforcement, (penguatan nilai-nilai, lingkungan kondusif) comprehensive  learning.
Dalam membicarakan indiaktor pencapaian hasil belajar banyak polemik yang terjadi antara peserta lokakarya. Misalnya  indikator kejujuran apakah dikotomi ataukah dengan gradasi. Dalam lokakarya dibicarakan pula pedoman penilaian, yang  disepakati minimal nilai B untuk kelulusannya. (Rosi)