MAHASISWA FIS UNY TOREHKAN PRESTASI DI LKTM TINGKAT NASIONAL

Menulis merupakan hal yang membosankan bagi sebagian orang, namun hal ini tidak berlaku bagi Ahmad Syaiful Hidayat, Weni Lestari dan Rizki Oktoviani yang telah berhasil meraih juara 5 bidang teknologi konservasi kawasan pesisir dalam Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) tingkat nasional. Lomba tersebut diadakan di Universitas Hasanudin Makasar belum lama ini. Mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tersebut berhasil mengungguli tim mahasiswa dari Universitas Jendral Sudirman, Universitas Airlangga, Universitas Hasanudin dan Universitas Negeri Papua.
Kepada tim reporter FIS UNY, Ahmad Saiful Hidayat menuturkan bahwa proses lomba diawali dengan mengirimkan karya tulis yang berjudul Pengelolaan Air Tanah melalui Suster (Sumur Resapan, Sterilisasi dan Shower) sebagai Upaya Konservasi Air Tanah untuk Pencegahan Perkembangan Bakteri E. Coli di Kawasan Pesisir Pantai Parangtritis Yogyakarta. Tim yang dinyatakan lolos kemudian diundang untuk mempresentasikan karya tulisnya. “Setelah selesai presentasi, juri mentotal nilai karya tulis dan nilai presentasi. Total nilai tersebut merupakan nilai akhir” kata mahasiswa yang akrab di panggil ipung tersebut.
Prestasi Ahmad Syaiful tidak berhenti sampai disitu. Tidak lama setelah menjuarai LKTM di Universitas Hasanudin Makasar, Ia mengikuti LKTI GEOS 2012 tingkat nasional di Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM). Prestasi pun kembali ditorehkan dengan meraih juara 3 setelah UGM dan Universitas Negeri Malang (UNM).  Dalam lomba tersebut Ahmad membuat karya tulis tentang Pemetaan Pengaruh Spasial Terhadap Perkembangan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut  (ISPA) di Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul DIY. Judul tersebut mengantarkannya lolos dalam seleksi tahap pertama yang kemudian di lanjutkan dengan tes tulis, tes lapangan dan presentasi karya tulis.
Ahmad mengakui bahwa untuk mendapatkan juara tersebut tidaklah mudah dan butuh perjuangan yang berat. “Pada waktu tes di lapangan saya mengambil sampel di masyarakat piyungan sampai kehujanan dan sangat melelahkan. Namun rasa lelah dan perjuangan berat tersebut terbayarkan dengan juara 3 nasional” jelasnya. Ia menambahkan sudah saatnya mahasiswa membudayakan tradisi akademis termasuk menulis sehingga mahasiswa tidak hanya kritis saja melainkan harus solutif. (Eko)