MAHASISWA UNY JUARA 3 LKTI NASIONAL DALAM SHARIA ECONOMICS EVENT DAYS 2018

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) torehkan prestasi tingkat nasional. Kali ini, mahasiswa UNY berhasil meraih Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) nasional dalam ajang Sharia Economics Event Days (SEED) 2018 di Universitas Islam Indonesia (UII).  Adapun Juara 1 diraih oleh Universitas PGRI Adi Buana dan Juara 2 diraih oleh UNP. Tim mahasiswa UNY tersebut terdiri dari Imam Fauzi (Pendidikan IPS 2014), Novi Syaifatun Kamala (Akuntansi 2016), dan M. Abdurrahman Mukhlis (Akuntansi 2017).

Fauzi menjelaskan bahwa Sharia Economics Event Days (SEED) 2018 merupakan lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi UII dengan tujuan menumbuhkan dan mengembangkan bakat kepenulisan ilmiah yang berkaitan dengan filantropi dalam ekonomi Islam di era revolusi industri 4.0. Adapun tema SEED 2018 adalah “Peran Ekonomi Islam di Era Revolusi Industri 4.0”.

Pelaksanaan seleksi, lanjut Fauzi, berlangsung sejak tanggal 3 Oktober 2018 yaitu tahap seleksi naskah, pengumuman finalis pada tanggal 17 November 2018, presentasi finalis pada tanggal 7 Desember 2018 dan  pengumuman kejuaraan pada tanggal 9 Desember 2018. “Semua peserta kompetisi sangat luar biasa dan berasal dari latar belakang ilmu ekonomi yang kuat. Tim UNY juga tidak menyangka bisa masuk jajaran 3 besar, karena banyak dari para peserta kompetisi yang berasal dari kampus-kampus ternama seperti UB, UGM, UII, UIN, Universitas Riau, UNP Padang, UNISULA, dan STEI An-Nadwah Kuala Tangkal.

Pada ajang tersebut, tim mahasiswa UNY melakukan penelitian tentang inovasi pada sistem ekonomi digital syariah. Ekonomi syariah mempunyai ciri khas yang sangat berbeda dari ekonomi konvensional salah satunya adalah penerapan maqashid syariah pada setiap unsur-unsur ekonomi islam yang tidak ada pada ekonomi konvensional. Pemeliharaan maqashid syariah ini akan membawa ekonomi islam menuju kemaslahatan pada setiap manusia. “Inovasi yang diberikan oleh tim UNY pada ajang ini memiliki urgensi mendasar dimana saat ini jika kita menggunakan ekonomi konvensional di dalamnya banyak terdapat riba” jelas mahasiswa Pendidikan IPS tersebut

Namun, sambung Fauzi, saat ini pembangunan ekonomi islam masih membutuhkan banyak sekali penguatan pengetahuan dan dukungan dari berbagai segi. Hal ini dikarenakan masih lemahnya eksistensi ekonomi syariah dalam bidang pengelolaan keuangan, penerapan dinar dan dirham sebagai mata uang masih terbatas pada komoditi investasi tambahan, dan  penerapan ekonomi yang belum sesuai moral akhlaq kemanusiaan. “Sadar akan hal tersebut maka sebagai umat muslim yang rahmatanlil’alamin wajib mengetahui hukum-hukum ekonomi syariah” tutupnya. (Eko)