MAHASIWA FIS TELITI PARTISIPASI PSB DALAM SWAKELOLA SAMPAH PLASTIK

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk sangat besar dan memiliki kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu. Pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi di kota-kota besar di Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah sampah yang dihasilkannya. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 327 juta jiwa berbanding lurus dengan  produksi sampah setiap harinya. Diperkirakan, tahun 2025 produksi sampah di Indonesia akan mencapai angka 130.000 ton per hari. Kondisi ini mendorong mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) yang terdiri dari Annisa Nur Khasanah, Nadiyah Salsa Billah dan Devi Kumala Sari untuk melakukan penelitian tentang partisipasi masyarakat melalui Paguyuban Sukunan Bersemi (PSB) di dusun Sukunan dalam pengelolaan sampah plastik.

Annisa Nur Khasanah menjelaskan bahwa Paguyuban Sukunan Bersemi  (PSB) merupakan sebuah komunitas pengelola sampah yang berada di Dusun Sukunan, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Komunitas tersebut menciptakan sinergi atas keberadaan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Masyarakat di Dusun Sukunan percaya bahwa daya dukung lingkungan yang menurun akan berdampak pada menurunnya kualitas kehidupan manusia itu sendiri. Melalui komunitas ini, masyarakat yang tinggal di sekitarnya didorong untuk ikut berpartisipasi menyelesaikan masalah lingkungan yang terjadi di sana sehingga mereka menjadi tombak baru dalam upaya mengatasi keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penyedia layanan publik. Keberadaan Paguyuban Sukunan Bersemi tersebut telah mengantarkan kampung Sukunan menjadi “Kampung Wisata Lingkungan” pada tahun 2008.

Nadiyah Salsa Billah menambahkan, penelitian tersebut melibatkan Ketua RT/RW Dusun Sukunan, Pelopor Kegiatan Pengelolaan Sampah Dusun Sukunan, Ketua Paguyuban Sukunan Bersemi (PSB), Koordinator Lapangan Pengelolaan Sampah di Dusun Sukunan, dan Masyarakat Dusun Sukunan sebagai Tim Pengelola Sampah. Penelitian ini berhasil menngungkap beberapa informasi. Pertama, partisipasi masyarakat  dalam proses pembuatan keputusan dilakukan secara rutin setiap bulan dalam pertemuan RT/RW, PKK, dan pengajian. Kedua, partisipasi dalam pelaksanaan meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, pemasaran, penjualan, bagi hasil. Ketiga, partisipasi dalam pengambilan manfaat, mencakup bidang ekonomi (menjadi masukan atau pendapatan masyarakat), bidang lingkungan (menjadikan lingkungan Dusun Sukunan menjadi bersih, asri dan indah), bidang sosial (menjalin keakraban dan kekeluargaan). Keempat, partisipasi dalam kegiatan evaluasi dilakukan pada setiap pokja, pada rapat rutin setiap bulan sekali.

Sementara itu, Nadiya Devi Kumala Sari mengatakan partisipasi masyarakat dalam kegiatan swakelola sampah plastik terlihat dari tumbuhnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk mengelola sampah plastik. Bentuk sumbangan dalam partisipasi masyarakat berupa uang, barang, tenaga, dan pikiran. Paguyuban Sukunan Bersemi sebagai wadah masyarakat untuk mengembangkan program pengelolaan sampah. Implementasi dalam partisipasi masyarakat melalui Paguyuban Sukunan Bersemi dapat dilakukan dengan adanya hubungan yang sinergis dan bekerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti pemerintah, Kepala Dusun, RT/RW, Pengurus/Pengelola Paguyuban Sukunan Bersemi, dan masyarakat

“Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah plastik di Dusun Sukunan meliputi motif ekonomi, motif sosial, motif psikologi (prestasi Dusun Sukunan), motivasi dan dukungan dari pemerintah, motivasi dan dukungan pengurus, motivasi dan dukungan kader lingkungan, komunikasi dengan masyarakat yang lancar, serta forum warga yang rutin dilakukan” tutupnya (Eko)