MEMPERKUAT LANGKAH UNY MENUNJU PANGGUNG DUNIA

Biasanya, orang bermimpi di awal perjalanan. Mimpi itu kemudian menjadi bahan bakar untuk membawa orang tersebut meraihnya, melewati jalan yang berliku-liku, penuh kelok dan jurang, sampai akhirnya sampai di tujuan. Start with the end of mind, mulailah dari akhir pikiran, mulai dari mimpi, kata Stephen Covey dalam buku masyhurnya “7 Habbits of Highly Effective People.” Namun, kadang awal dan akhir itu selalu seperti lingkaran kehidupan. Kadang sulit dibedakan. Untuk itu, saya mohon izin untuk justru menitipkan “mimpi” saya di akhir perjalanan tugas saya yang indah bersama Bapak dan Ibu sekalian selama bertugas menjadi pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) UNY, yang sama-sama kita cintai ini.  Suatu ujung karier formal bisa menjadi awal bagi langkah-langkah baru.

Demikian rangkaian kata pembuka orasi ilmiah  dengan judul  “Memperkuat Langkah UNY  Menuju Panggung Dunia untuk Indonesia”,  yang akan disampaikan oleh  Prof. Dr. Aliyah Rasyid Baswedan, M.Pd. dalam Rangka Pelepasaan Guru Besar Pensiun.  Orasi  akan disampaikan dalam Rapat  Terbuka Senat UNY , Senin ( 11/10) pagi ini di Ruang Sidang Utama Rektorat  UNY.  Selain Prof.Dr.Aliyah Alganis, akan dilepas juga Prof.Suyata,PhD.

Dalam orasinya tersebut, Ibunda dari Anies Baswedan, PhD,Rektor Universitas  Paramadina, akan menyampaikan gagasan  “Tujuh Inisiatif Strategis”  yang menurutnya  bertolak dari pengalaman dan perjalanannya selama berkarya di kampus UNY.  Gagasan pertama,  benchmarking for excellence, mencari model perguruan tinggi yang unggul di dunia dan mencari hal-hal yang bisa dipelajari dari model tersebut. Strategi kedua  incorporating the local/traditional and the modern. Sebagai universitas yang terletak di salah satu daerah yang kental warisan budayanya, menjadi ‘kewajiban’ bagi UNY untuk menjadikan hal tersebut sebagai ‘keunggulan kompetitif’ (competitive advantage).  Gagasan ketiga, memanfaatkan keunggulan UNY sebagai salah satu universitas yang berkembang dari perguruan tinggi keguruan yang terbaik di Indonesia. Strategi selanjutnya adalah menaikkan visibility UNY di level nasional maupun internasional, mendirikan sebuah language support facility di UNY,  memperluas jaringan UNY dengan membentuk network dengan kampus-kampus yang justru terletak di daerah-daerah yang jauh dari pusat. Strategi  ketujuh,  last but not least, adalah pendidikan entrepreneurship. UNY berkewajiban untuk mencari, mengembangkan, meneliti, mempraktekan model pendidikan    entrepreneurship yang dapat dijadikan acuan untuk pendidikan di sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan masyarakat, yang secara global kebutuhannya sudah sangat mendesak.
 
Menutup orasinya, sebagai renungan akhir, Prof. Dr. Aliyah mengutip kata-kata WS Rendra perjuangan adalah pelaksanaan dari kata-kata, meskipun kata-kata itu sendiri pada hakikatnya juga merupakan perjuangan.  “Begitu banyak kenangan bersama di kampus tercinta UNY, mulai dari saat mengajar, saat membimbing skripsi, saat rapat bersama teman-teman semua sampai dengan kuliah lapangan di berbagai daerah. Kampus UNY sudah menjadi bagian dari saya. Maka, memungkasi perjalanan panjang itu, saya menitipkan gagasan dan mimpi untuk kampus yang kita cintai ini. InsyaAllah, melalui ikhtiar bersama maka UNY akan makin maju, makin berkembang dan makin memberikan manfaat bagi bangsa dan negara tercinta”, ujarnya.  (lensa).