PENDIDIKAN KARAKTER DI FIS UNY, DITELITI DR.AMAN

“Implementasi program pendidikan karakter di perguruan tinggi dianggap sudah tercapai dengan baik.” Begitu disampaikan Dr. Aman, M.Pd., dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) sesuai dengan hasil penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Program Implementasi Pendidikan Karakter Terintegrasi dengan Mata Kuliah di Perguruan Tinggi” yang dilaksanakan selama 6 bulan (Mei-Oktober) 2016 di UNY. Meski sudah tercapai dengan baik, namun dalam pelaksanaan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter yang lebih baik, tentu banyak hal yang harus dicermati untuk keberlanjutan dan sesuai dengan tujuan dari mata kuliah tersebut, seperti yang disampaikan dalam penelitian ini.
Sejak tahun 2011 lalu, Kementerian Pendidikan Nasional telah menetapkan implementasi pendidikan karakter. Tujuannya demi mewujudkan insan Indonesia yang cerdas, komprehensif, kompetitif dan bermartabat. Gerakan nasional ini pun sudah mulai diterapkan di segala jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dalam program pendidikan karakter di perguruan tinggi sendiri, terdapat perbedaan pendapat mengenai opsi apakah pendidikan karakter perlu dijadikan mata kuliah tersendiri atau diintegrasikan dalam mata kuliah.
Dalam penelitiannya Aman menyebutkan, “Setelah 5 tahun menyelenggarakan mata kuliah pendidikan karakter di setiap program studi di FIS UNY, banyak dorongan-dorongan, kritikan-kritikan dari beberapa dosen dan kalangan lain yang menuntut perlunya mengevaluasi program pendidikan karakter tersebut.”
Menurut salah satu responden dalam penelitiannya mengatakan bahwa kelemahan penyelenggaraan mata kuliah ini adalah kurangnya dukungan dari berbagai pihak. Beberapa mahasiswa bahkan bersikap baik dalam mata kuliah pendidikan karakter, namun menunjukan hal yang berbeda dalam mata kuliah lain. Kritik lain adalah kurangnya media dan peralatan yang mendukung sehingga pelaksanaan pendidikan karakter dalam kelas kurang optimal.
Meski begitu, hasil FGD yang diselenggarakan di FIS UNY memutuskan bahwa mata kuliah pendidikan karakter tetap ada baik secara fakulter maupun program studi, dan juga diintegrasikan pada setiap mata kuliah di semua program studi. Seperti diungkapkan dalam reduksi hasil penelitian angket penelitian ini, Aman menyatakan, 68,9% suara menilai setuju jika materi pendidikan karakter diberikan secara terpisah oleh dosen tersendiri dan menyatu pada setiap mata kuliah.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa, FIS UNY sangat mendukung mata kuliah pendidikan karakter tersebut. Seperti yang disampaikan Aman, “Fakultas sendiri telah berupaya untuk meningkatkan mutu dari mata kuliah pendidikan karakter, contohnya sebagai berikut: 1) dibentuk tim pengembang pendidikan karakter yang terdiri atas ketua dan anggota sebagai tim yang bertanggungjawab dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program; 2) ditunjuknya teknisi yang menyiapkan peralatan da media untuk mendukung perkuliahan pendidikan karakter di dalam kelas; 3) dibentuknya tim evaluasi program untuk mengevaluasi keberhasilan implementasi pendidikan karakter yang merekomendasikan apakah pendidikan karakter diteruskan, diperbaiki dan atau bahkan dihentikan.” jelasnya. Aman menambahkan “Sebagian besar mahasiswa juga mengatakan bahwa mata kuliah pendidikan karakter memiliki peran yang cukup besar dalam memberikan bekal sehingga tampak sekali perubahan perilaku mahasiswa yang menjadi semakin lebih baik,” ungkap seorang responden penelitian. (Nadya/Sari)