PENGEMBANGAN KARAKTER DAN NILAI-NILAI PATRIOTISME

"Pengembangan Karakter dan Nilai-Nilai Patriotisme”, demikianlah judul Laporan Tahunan Dekan FISE UNY yang disampaikan  di depan senat FISE UNY, seluruh civitas akademika  dan undangan yang hadir pada Upacara Dies Natalis ke-45 FISE UNY, Sabtu  (18/9) di Ruang Ki Hajar Dewantara FISE UNY. Upacara Dies FISE juga diisi pidato ilmiah ”Membangun Ekonomi Indonesia : Pengembangan Karakter dan Patriotisme” oleh Prof. Sri Edi Swasono, SE, MPIA, PhD. Acara tersebut diawali dengan penampilan tari yang dipersembahkan oleh Mahasiswa Jurusan Senitari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS UNY). Acara dihadiri Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, MA, PR I Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU. Apt., PR II Sutrisna Wibawa, M.Pd., PR III Prof. Dr. Herminarto Sofyan, Anggota RKU UNY, Senat FISE, Dosen, Guru Sekolah Mitra, Pensiunan, Dharma Wanita, Rekanan, Alumni, Pamong Desa Karangmalang dan Mrican serta Forkom Wartawan FISE UNY.


Dalam kesempatan itu Pakar Ekonomi Kerakyatan Sri Edi Swasono menyampaikan pengembangan karakter dan patriotisme memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang berkaitan dengan proses perdagangan di negeri sendiri. Dicontohkan barang dari luar negeri terutama dari China telah membanjiri Indonesia. Defisitnya neraca perdagangan Indonesia dengan China bukan sekedar ketimpangan hubungan dagang tetapi sebuah proses tergusurnya industri Indonesia oleh China sehingga menyebabkan deindustrialisasi semakin meluas.


Menurutnya ada lima hal yang harus dilakukan untuk perbaikan ekonomi bangsa yakni meningkatkan kemampuan para mitra dagang luar negeri, dengan adanya Free Trade Area (FTA) tidak boleh mengorbankan kehidupan rakyat sendiri karena pelaksanaan FTA yang dipaksakan akan berubah menjadi proses kemiskinan rakyat, selanjutnya menggugah kesadaran importir Indonesia untuk tidak sekedar mengimpor untuk mencari untung namun juga mengemban semangat nasionalisme. Selanjutnya meningkatkan penggunaan produk dalam negeri baik itu konsumsi maupun produksi dan terakhir rupiah yang terlalu mahal harus didevaluasi untuk mendorong ekspor dan mengurangi impor.


Di akhir acara tersebut Rektor UNY mengharapkan agar FISE UNY mengembangkan pendidikan ekonomi syariah dan ekonomi kerakyatan. Disamping itu selalu bekerjasama dan berkoordinasi jika pada suatu saatnya nanti FISE dipecah menjadi dua Fakultas yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Ekonomi. Selain itu juga mengemukakan, pengembangan pendidikan karakter dan nilai-nilai patriotisme sangat membutuhkan longitudinal approach. Karena itu dibutuhkan perhatian yang terus-menerus dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan pembentukan diri setiap insan. (Eko & Isti)