PENYEBARAN AGAMA BUDDHA DI ASIA TENGGARA ABAD 19-20 DIBAHAS DI KULIAH UMUM PENDIDIKAN SEJARAH

Bila menyebut agama Buddha di Indonesia, kita akan merujuk monumen yang sudah dibangun sebelum pra kolonial yaitu Borobudur. Meskipun demikian dalam historiografi Buddha wilayah Indonesia jarang sekali disebutkan. Dari Asia Selatan, kemungkinan di sekitar Nepal secara bukti arkeologis, agama ini berasal. Meski demikian agama Buddha tidak menjadi agama utama di Asia Selatan tetapi menyebar menyebar di wilayah-wilayah lain termasuk di Asia Timur, Eropa, Asia Tenggara dan lainnya. Bagaimana penyebarannya dan bagaimana aliran-aliran dalam agama Budhha muncul? Dikupas dalam kuliah umum bertajuk “Penyebaran Agama Buddha di Asia Tenggara Abad 19-20” oleh Yulianti, M.A (Kandidat Doktor Universitas Leiden kerjasama FIB UGM) di ruang Ki Hadjar Dewantara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Selasa (20/2).
Yulianti memaparkan tentang tidak tunggalnya dalam intepretasi agama Budhha. Menurutnya budaya lokal sangat memberi warna terhadap interpretasi itu. Selain itu aspek politik juga turut memberi andil terhadap penyebaran dan berkembangannya agama ini termasuk di wilayah Asia Tenggara, jelasnya. Lalu bagaimana perkembangan agama Buddha di Indonesia sekira abad 19-20? Yulianti menjelaskan; “menyebut agama Buddha di Indonesia, monumen yang akan kita rujuk pastilah Borobudur. Peninggalan yang cukup megah warisan pra kolonial yang masih ada saat ini. Meskipun demikian dalam historiografi Buddha wilayah Indonesia jarang sekali disebutkan.” ungkapnya.
Kegiatan kuliah umum semacam ini merupakan agenda rutin Prodi Pendidikan Sejarah dan Laboratorium Pendidikan Sejarah. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memperdalam keilmuan. Menurut Ketua Laboratorium Pendidikan Sejarah, Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M. Pd, kuliah ini merupakan serial kuliah yang akan diproduksi menjadi koleksi kuliah audio visual yang diproduksi Laboratorium Pendidikan Sejarah. Serial kuliah audio visual ini akan diproduksi secara berkala sebagai salah satu upaya laboratorium Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk memperkaya wawasan kesejarahan secara luas pada masyarakat umum (untuk seri ini dapat diakses di https://www.youtube.com/watch?v=9mKfgTR7ibI). Kuliah umum tersebut dihadiri guru, mahasiswa UNY maupun luar UNY (UIN, UGM). Serial kuliah umum berikutnya akan dilakukan kurang lebih dalam tiga bulan mendatang. (RDA).