PRAKTEK KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA FISE UNY

Mulai minggu ke 2 April 2010, mahasiswa dari jurusan Manajemen, jurusan Akuntasi, jurdik  Geografi  FISE UNY melakukan praktek komunikasi interpersonal , jenis  wawancara , kepada Pejabat di lingkungan  UNY.  Mereka  dibagi kedalam kelompok kecil,  memilih topik dan nara sumber yang akan di wawancara.  Salah satu kelompok yang menamakan Kelompok Senyum Sapa,  dari kelas Akuntasi A, yang berhasil mewawancarai  Ketua LPM UNY, Prof. Burhan Nurgiyanto mengatakan mereka memilih topik tersebut karena mereka ingin mengetahui tentang LPM , khususnya tentang KKN. Nunik Yuli Winayu, Bety Nofitasari, Arifatun P.S, Heru Feri S dalam refleksi diri mengatakan dalam berkomunikasi tidak menilai orang langsung dari apa yang di lihat sebelum  mengenal betul orang tersebut. Arifatun mengatakan semula mereka mengira sosok Prof.Burhan adalah sosok yang “angker”, ternyata setelah bercakap-cakap mereka merasakan keramahan dan bantuan Prof. Burhan dalam praktek mereka berkomunikasi. Selain itu, mereka sepakat harus lebih banyak belajar menyusun kata-kata yang lebih tepat dan harus banyak berkomunikasi dengan berbagai tingkatan supaya tidak gugup.

Senada,  Kelompok Penyayang yang berhasil mewawancarai  Suhadi MSi, Pembantu Dekan 1 FISE UNY,  tentang Pendidikan Karakter, dalam refleksi dirinya mengatakan pertama merasa grogi harus berbicara dengan orang yang lebih tinggi jabatannya, ketika mengajukan pertanyaaan masih terbata-bata, masih sulit merangkai kalimat yang tepat. Tetapi Mega, Rahmawati, Retno dan Paramestri sepakat bahwa penampilan yang rapi, sopan santun dalam berkomunikasi mendapat penilaian yang baik sehingga mereka bisa mendapat kesempatan wawancara di tengah kesibukan Pembantu Dekan 1  FISE UNY.   Mega bahkan mengatakan  dengan praktek ini, menyadarkan mereka masih harus berlatih terus agar bisa berkomunikasi interpersonal dengan lebih baik lagi.

Menurut dosen pengampu, Lena Satlita MSi, mata kuliah Komunikasi Interpersonal merupakan mata kuliah baru , di tingkat fakultas.  Mata kuliah ini dimasukkan ke dalam kurikuklum, karena keprihatinan terhadap komunikasi antar pribadi antara  mahasiswa  dengan dosen,  mahasiswa dengan karyawan, mahasiswa dengan pejabat, mahasiswa dengan mahasiswa.  Banyak diantara mereka tidak saling mengenal, tidak saling menyapa, bahkan ketika bertatap muka pun  tidak saling tersenyum, bahkan pura-pura tidak tahu.  Demikian juga  dalam berkomunikasi, penggunaan bahasa, kata-kata sering tidak melihat dengan siapa mereka berkomunikasi. Banyak dosen mengeluh,  penampilan mahasiswa, sikap dan perilaku mahasiswa  yang tidak “pas’ ketika berkomunikasi dengan dosen.  Melalui  perkuliahan dengan metode pembelajaran “ Experiental Learning”, diharapkan mahasiswa  dapat memiliki kecakapan kognitif, kecakapan behavioral  dan kecakapan sosial  sehingga tujuan  komunikasi interpersonal, tujuan personal dan tujuan relasional bisa tercapai. Lena berharap selain melatih komunikasi nya, mahasiswa juga lebih memahami tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kampusnya sehingga mereka akan termotivasi untuk lebih baik lagi.(lensa).