PUTUS RANTAI NARKOBA MELALUI E-BUTTERFLY EFFECT

Penggunaan narkoba merupakan salah satu penyakit sosial yang marak dan menghantui masyarakat Indonesia. Penyebaran obat-obat terlarang ini terjadi dengan cepat, bagaikan virus yang bisa mengancam siapa saja dan berefek buruk bagi perkembangan negara. Narkoba tidak memandang batas usia, tidak melihat waktu kapan saja untuk merusak segalanya, dan bahkan tidak melihat status sosialnya, kaya atau miskin, pejabat atau seniman dan bahkan anak sekolah sekalipun dirusaknya. Kondisi ini mendorong Azwan mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi negara Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) dan Aji Tofa Nashruddin Prodi Teknologi Pendidikan untuk menulis esai dengan judul “E-Butterfly Effect: Media Literasi Pemutus Rantai Narkoba bagi Siswa Menengah Pertama dan Siswa Menengah Atas di Indonesia”. Malaui Esai ini, Azwan dan Aji berhasil meraih juara I Lomba Esai  Nasional yang diselenggarakan oleh  UK MAPANZA UNAIR bekerjasama dengan BNN Surabaya belum lama ini.

Azwan menuturkan bahwa ajang yang mengangkat tema “Optimalisasi Peran Generasi Milenial dalam memutus mata rantai narkoba” tersebut diikuti oleh 40 tim dari berbagai universitas yang berbeda. Adapun 3 tim terbaik antara lain tim dari Universitas Negeri Yogyakarta (Juara I), Universitas Airlangga (Juara II), dan Universitas Sunan Ampel (Juara III). Karya yang merhasil mengantarkan Azwan dan Aji meraih juara I tersebut berupa bahan bacaan berbentuk e-book sebagai sarana sosialisasi dampak narkoba untuk memutus mata rantai peredarannya bagi generasi muda Indonesia.

E- Butterfly Effect dapat membantu penyuluhan bahaya rantai narkoba bagi generasi muda. Karena sosialisasi bahaya narkoba dengan hanya melalui lisan mungkin bisa saja masuk telinga kiri dan keluar telinga kanan. “Hadirnya media ini memungkinkan generasi muda untuk secara aktif melakukan penyuluhan terhadap diri mereka dengan membaca dan memilih alur cerita. Sehingga dapat menyadarkan mereka dan terhindar dari jerat rantai narkoba, sebagai upaya untuk menjamin kesehatan dan masa depan generasi muda Indonesia, terutama bagi siswa menengah pertama dan siswa menengah atas sebagai generasi penerus bangsa” jelas Azwan

“Supaya implementasi E-Butterfly Effect ini efektif dan efisien, maka diperlukan kerjasama yang baik antara lembaga pemerintahan dan para akademisi untuk menghadapi keadaan darurat narkoba menuju Indonesia sehat. Peran pemuda milenial, Badan Narkotika Republik Indonesia, Menteri Pendidikan, Kepolisian, dan Rumah Sakit harus harmonis dan dioptimalkan sehingga rantai narkoba dapat diputus” tambahnya (Eko)