SEMNAS KURIKULUM LPTK YANG BERBASIS KKNI DAN KURIKULUM 2013

Rangkaian acara dies natalis Fakultas ILmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) tidak hanya diisi dengan senam massal dan upacara Dies saja. Seminar Nasional yang bekerjasama dengan SKH Kedaulatan Rakyat dan Himpunan Sarjana Ilmu-Ilmu Sosial ini juga digelar dalam rangka ulang tahun FIS yang ke 48. Semnas yang digelar Minggu (1/9) di Hotel UNY tersebut mengangkat tema “KKNI dan Kurikulum 2013 dalam Konteks Pengembangan Kurikulum Pendidikan Ilmu Sosial”. Dalam semnas ini juga mengahdirkan 4 pembicara yaitu, Prof. Suyanto, Ph.D (Dirjen Dikdas Kemdikbud periode 2010-2013), Prof. Said Hamid Hasan, Ph.D (Ketua Tim Pengembang Kurikulum 2013, UPI Bandung, Prof. Suyata, Ph.D. (DOsen Program Pasca Sarjana UNY) dan Dr. Mukminan, (Dosen FIS UNY). Kegiatan tersebut dihadiri oleh kurang lebnih 150an peserta yang merupakan dosen dari seluruh anggota kemitraan Hispisi, guru dan mahasiswa.  
Acara yang dibuka oleh Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag tersebut juga akan dilanjutkan dengan pertemuan 9 LPTK dalam acara kemitraan yang juga akan membahas tentang KKNI dan kurikulum 2013. Dekan dalam sambutannya menyampaikan bahwa, tema yang diambil pada seminar dan kemitraan hari ini adalah sebagai kelanjutan dari pertemuan di FKIP Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) (3-4/5) dan di Universitas Negeri Semarang (UNNES) (15/6) lalu. Ajat menambahkan,”Dua pertemuan tersebut merekomendasikan agar dilakukan semacam ‘standarisasi kurikulum LPTK’, sehingga ketika dilakukan pertukaran dosen di antara LPTK tidak akan terjadi perbedaan terlalu jauh. Selanjutnya juga, lebih lanjut kalau misalnya akan dilakukan pertukaran mahasiswa diantara LPTK, maka para mahasiswa pun tidak akan mengalami kesulitan mengikuti perkuliahannya.”urainya.
Sedangkan Prof. Hamid Hasan dalam sesinya menyampaikan, untuk Silabus dikembangkan di pusat, sedangkan RPP dikembangkan disekolah masing-masing. Prof. Hamid menuturkan “Selanjutnya yang menjadi tugas kita adalah, bagaimana kita mengakomodasi siswa. Remedial diberikan setiap saat jika siswa membutuhkan, tidak hanya diakhir semester.” Tuturnya.
Sedangkan Prof. Suyanto juga mengungkapkan bahwa, “Manfaat perubahan kurikulum  sebagai penataan perbukuan, penataan LPTK, penataan pelatihan guru, memperkuat budaya sekolah, memperkuat integrasi pengetahuan, dan budaya” ungkapnya. Selain itu, Kurikulum 2013 tentunya bertujuan untuk menghadapi tantangan global, karena kurikulum berkaitan dengan standar isi, dll.
Suyanto menambahkan, tujuan kur 2013 adalah menghasilkan siswa yang selalu bertanya akan sesuatu hal atau meningkatkan jiwa kritis dalam diri siswa. Sedangkan Dasar kurikum 2013 adalah attitude dan aktualisasi diri. Suyanto juga menyampaikan bahwa sistem penilaian kurikulum tidak hanya dinilai dari  guru dan siswa, namun pemerintah dan sekolah mempunyai fungsi yang signifikan utk keefektififan kurikulum 2013. Perbedaan mendasar dari kurikulum 2013 dengan kurikulum yang lain adalah Kreativitas mjd ciri utama kurikulum 2013. Selain itu mengamini yang disampaikan Hamid, Suyanto juga mengatakan bahwa seorang guru juga harus menjadi motivator siswa.
Dr. Mukminan dalam kesempatannya menyampaikan, Perbaikan kurikulum adalah perjalanan panjang menuju perbaikan kualitas pendidikan. Ia menambahkan Kerangka kualifikasi kurikulum nasional Indonesia ada 9 jenjang dengsn karaktersitiknya. Mukminan juga menuturkan, “Setiap PT harus segera merumuskan kurikulum prodi yang ber KKNI. IKArena ini akan menjadi rujukan kurikulum 2013. Selain itu kita juga tidak boleh mengabaikan pertimbangan – pertimbangan domain kognitif, afektif dan psikomotorik juga menjadi perhatian.” Tuturnya. Mukminan menambahkan dalam menyongsong  kurikulum 2013 yang harus dibaca selain PP no 19 adalah PP no 12 dan UU no.20. Hingga saat ini menurut Mukminan pun payung hukum untuk kurikulum 2013 masih digodok. Untuk PP no  19 sudah dalam proses perubahan. Selain itu Mukminan juga menegaskan bahwa Peraturan Mentri (Permen) yang berkaitan dengan kurikulum 2013 harus dipayungi PP. (Sari)