TALKSHOW PKKMB FIS UNY HADIRKAN GKR MANGKUBUMI UNTUK MENYIKAPI KERAGAMAN DI DIY

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Tahun  2017 memiliki tema “FIS BERSINERGI, Membangun Sinergitas Generasi Berkarakter Untuk Negeri” dengan salah satu rangkaian acara didalamya adalah Talkshow dengan mengangkat tema “Kesatuan dalam Keragaman”.  Tema Talkshow tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi negara Indonesia yang kaya akan keberagaman baik dari segi budaya, kesenian, suku bangsa, dan lain-lain. Semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia berbunyi  “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “ Berbeda-beda tetapi tetap satu”  mendasari dalam mengangkat materi tema yang akan disampaikan. Sehingga untuk mewujudkan generasi yang berkarakter maka perlu adanya upaya kesadaran generasi muda dalam membangun kebhinekaan dalam keberagaman di Indonesia. 
     Kegiatan Talkshow FIS BERSINERGI Membangun Generasi Berkarakter untuk Negeri diselenggarakan di Taman Pancasila Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta pada tanggal 23 Agustus 2017  dengan mengundang pembicara pertama yaitu Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi atau GKR. Mangkubumi yang  merupakan putri pertama dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selain itu pada kegiatan Talkshow FIS BERSINERGI Membangun Generasi Berkarakter untuk Negeri juga mengundang  pembicara kedua yaitu  Halili, S.Pd., M.A sebagai dosen PKNH FIS UNY.
     Materi yang disampaikan GKR Mangkubumi adalah arti pentingnya keberagaman  kearifan lokal di Yogyakarta.  Gusti menyampaikan bahwa Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia dimana setiap suku hampir 34 provinsi ada di Yogyakarta entah itu masyarakatnya, pemudanya semua ada di Yogyakarta. Bahkan tercatat ada 12 sanggar tari dari masing-masing provinsi di Yogyakarta. Selain itu Yogyakarta merupakan pusatnya pemuda, lalu Yogyakarta merupakan daerah yang dikenal industri kreatif sehingga sebagai pendatang punya kewajiban untuk bergabung membaur dan membangun Yogyakarta. Sebab teman-teman di Yogyakarta  itu ibaratnya tamu yang tinggal beberapa tahun di Yogyakarta maka perlu membuat Yogyakarta menjadi kota yang ramah, menyenangkan , dan membuat nyaman bagi para pendatang. Maka teman-teman pendatang itu tugasnya  tidak menjadi melebur atau tidak perlu menjadi kejawa-jawaan tetapi tetap membawa budaya masing-masing untuk mewarnai kehidupan dii Yogyakarta. Maksudnya dengan kebudayaan dari daerah asal dijaga dan disesuaikan penerapannya dengan budaya yang ada di Yogyakarta. Selain itu para pendatang perlu belajar tentang budaya dan kearifan lokal dengan fungsi dapat mempermudah dalam berinteraksi denga masyarakat sekitar. 
     GKR Mangkubumi menyatakan selamat datang untuk teman-teman yang berasal dari luar Yogyakarta dan juga bagi teman-teman yang memiliki komunitas yang ada diasrama maka coba ditanyakan apa saja serta bagaimana yang menjadi kebiasaan yang ada di wilayah Yogyakarta. Selanjutnya juga meengikuti kegiatan serta mencari kegiatan untuk dapat memahami Yogyakarta serta dipilah apa yang menjadi prioritas supaya dapat menjadi pemuda yang lebih kritis dan memperoleh lingkungan yang baik. Banyak bergaul dengan lingkungan, serta disarankan sebagai mahasiswa mulai kritis karena pada saat ini sudah mulai masuk budaya yang radikalisme. Yogyakarta adalah milik Indonesia, banyak aktifis yang tinggal di Yogyakarta. 
     Sehingga terdapat 3 poin penting yang disampaikan oleh GKR. Mangkubumi yaitu meliputi: pertama membawa budaya masing-masing untuk mewarnai kehidupan di Yogyakarta, kedua belajar untuk memilah dan memilih kegiatan yang prioritas, dan yang ketiga adalah memahami kearifan dan kebudayaan yang ada di masyarakat sekitar kita. Selain itu yang disinggung atau disampaikan oleh Gusti adalah keprihatinan para sesepuh atau orang-orang tua kita melihat generasi muda masa kini yang sekarang banyak menjadi generasi instan, jabatan dan lain sebagainya itu didapatkan secara instan padahal bagi kita penting generasi muda untuk menunjukkan kemampuan kita dalam berusaha untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Tunjukkan bahwa kita mampu untuk mandiri dan berkarakter kuat serta kita berisi dan bernilai. Maksudnya berisi adalah yang pertama adalah tidak bergantung pada orang lain serta tidak mengandalkan bantuan dari orang lain.  Yang kedua adalah tidak mengandalkan warisan atau harta orang tua bahwa manusia hidup itu melalui proses yaitu proses ditempa, proses untuk bermetamorfosa menjadi individu yang lebih tangguh, mandiri, berkarakter kuat, dan bernilai (SU)