TANTANGAN ILMU SOSIAL DAN PENDIDIKAN UNTUK MENCAPAI SDGS

Agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yang diadopsi oleh semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015 tidak hanya berfokus pada pembangunan tetapi juga isu-isu berkelanjutan untuk manusia dan lingkungan. Meskipun pertumbuhan ekonomi masih tetap menjadi masalah penting tetapi ketidaksetaraan sosial, kualitas pendidikan dan informasi serta perubahan iklim perlu diperhitungkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pakar ilmu sosial dan pendidikan untuk mengkaji topik-topik dengan saling bertukar pengetahuan, ide, pengalaman mengenai tantangan SDGs. Hal inilah yang melatarbelakangi penyelenggaraan Konferensi Internasional 3rd ICSSED (International Conference of Social Sciences and Education). Konferensi internasional tersebut akan diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) di Prime Plaza Hotel Jogjakarta pada tanggal 23-26 Juli 2019.

Kepala Divisi Seminar Internasional dan Publikasi Internasional U2IK FIS UNY, Dyna Herlina Suwarto, M.Sc. menjelaskan bahwa tujuan konferensi adalah untuk membangun jaringan global ilmu sosial dan pakar pendidikan yang mendorong penelitian humanis dan pemikiran kritis untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua panitia 3rd ICSSED 2019, Danu Eko Agustinova, M.Pd. membeberkan bahwa tema utama 3rd ICSSED 2019 yaitu "Challenges of Social Sciences and Education For Achieving SDGs". Tema utama tersebut di breakdown menjadi beberapa sub-tema yang dikategorikan menjadi dua yaitu Pendidikan dan Ilmu Sosial. Sub-tema pendidikan terdiri dari Quality education, Teacher professional development, Moral and character education, Cross and multicultural education, Educational technology, Curriculum of social studies. Adapun sub-tema Ilmu Sosial antara lain Inclusive  society, Sustainable development, Poverty and economic prosperity, Food security, Good health and well-being, Gender equality, Justice and peace, Disaster management, Collaborative governance and global partnership, Quality information and communication, History and nationalism, Geospatial technology, Sustainable tourism and ecotourism, dan Public policy and public sector reform.

“Kami berharap para akademisi, praktisi, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk saling bertukar gagasan. Adapun prosedur untuk ikut serta dalam 3rd ICSSED ini dapat diakses melalui laman web: http://icssed.uny.ac.id/” tutupnya. (Eko)