TES HASIL BELAJAR KUNCI KEBERHASILAN BELAJAR

Selama ini banyak guru memberikan soal kepada siswa asal menyusun soal, tanpa memperhatikan kisi-kisi penyusunan soal. Akibatnya banyak kasus soal tes tidak mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagai contoh, soal tes menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak perlu ditanyakan kepada siswa, atau  soal tes hanya menanyakan tingkat berfikir mengingat. Dampak dari semua itu adalah pembelajaran IPS menjadi kurang berkualitas. Untuk mengatasi masalah ini, guru sebaiknya memperhatikan dengan baik kaidah penyusunan soal tes terstandar. Soal tes terstandar setidaknya memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kisi-kisi soal, dan penyusunan soal yang baik dan benar. Demikian sebagian hal penting  diungkapkan dosen Pendidikan IPS Supardi, M.Pd. dalam kegiatan Pelatihan Penyusunan Soal Tes Terstandar guru-guru IPS se Kabupaten Kulonprogo Rabu (9/10) kemarin di aula SMP N 1 Pengasih Kulonprogo. Di  hadapan 60 guru-guru IPS Supardi menegaskan pentingnya  peran MGMP sekolah untuk mengembangkan soal terstandar. “Sebagai guru, kita sebaiknya selalu membina kerjasama tim untuk menghasilkan soal tes yang baik” tegas kandidat doktor Ilmu Pendidikan UNY ini.
Kegiatan yang diselenggarakan MGMP IPS Kulonprogo kerjasama dengan Program Pengabdian Pada Masyarakat FIS UNY juga menghadirkan Dosen IPS Suparmini, M.Si. dan Satriyo Wibowo, M.Pd.  Suparmini menegaskan bahwa soal tes yang bermutu berpengaruh signifikan terhadap kualitas pembelajaran. “Kalau soal tesnya tidak bermutu, pasti kualitas pembelajarannya juga tidak  optimal” tegas Suparmi. Ditambahkan, bahwa kaidah penyusunan butir soal sangat penting diperhatikan. Menurut Suparmi, selama ini soal-soal yang berkembang  banyak yang belum memperhatikan kaidah penyusunan butir soal. “Banyak soal yang jawabannya tidak jelas, dapat ditebak, bahkan tidak ada jawabannya atau jawaban ambigu” tegas Suparmi.
Dalam kesempatan tersebut Satriyo Wibowo menegaskan pentingnya mengetahui apakah soal yang kita berikan kepada siswa valid dan sahih. “Apakah soal yang kita berikan mengukur apa yang seharusnya diukur, dan benar-benar dapat digunakan untuk mengukur?” tegas Satriyo. Karena itu Satriyo mengenalkan sistem analisis soal butir soal.
Di tengah-tengah kegiatan kegiatan, ketua MGMP IPS Kulonprogo Sugeng S.Pd. menjelaskan  kegiatan yang berlangsung tiga hari tersebut  untuk membekali para guru  mengembangkan soal terstandar. “Kami sangat terbantu dengan ilmu dari Bapak Ibu dosen IPS UNY, yang telah membimbing para guru IPS Kulonprogo. Mudah-mudahan masih ada kesempatan untuk melanjurtkan kegiatan lagi” tegas Sugeng. (Mr SPD)