TIDAK ADA ALASAN UNTUK TIDAK BERPRESTASI

Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta (BEM FISE UNY) mengawali programnya dengan mengadakan up grading pengurus. Acara ini dilangsungkan pada Sabtu hingga Minggu (6-7/3) di Laboraturium IPS Terpadu, Komplek Situs Ratu Boko, Bokoharjo.
Pengurus BEM FISE berangkat sabtu (6/7) pagi mengendarai sepeda motor. Tiba di pendopo, mereka diajak  untuk games sederhana dengan maksud agar saling mengenal antar individu. Suhadi Purwantara, M.Si, Plt Pembantu Dekan III FISE UNY sempat hadir untuk membuka acara up grading ini. Suhadi mengharapkan agar BEM FSE UNY mampu menjadi trend setter pengelolaan organisasi mahasiswa.
Pihak dekanat akan mendukung program-program yang akan dilaksanakan oleh BEM dalam periode ini. Buktinya anggaran untuk BEM dan organisasi kemahasiswaa di FISE mengalami peningkatan. “Adanya support penuh dekanat terhadap BEM membuat tidak ada alasan lagi bagi BEM untuk tidak berprestasi tahun ini”, ujar dosen yang juga menjabat sebagai Pembantu Dekan I FISE UNY.
Sorenya materi disampaikan oleh Andi Rusni, SE. Mengambil tema “BEM dan Gerakan Membangun Peradaban Bangsa”, Andi menyampaikan bahwa gerakan mahasiswa harus mampu membenahi sistem yang ada. Tidak hanya menumbangkan figur semata. Pelajaran dari peristiwa reformasi 98, gerakan mahasiswa ternyata hanya mampu menumbangkan Soeharto, tetapi tidak mampu membenahi sistem.
Andi menyampaikan pula, BEM harus mampu menyediakan kebutuhan mahasiswa. “Hal ini dilakukan agar BEM tidak terlepas dari fungsinya sebagai wakil mahasiswa dan eksistensi BEM tetap terjaga”, ujarnya.
Malamnya, diskusi diisi oleh Triyanto P. Ngugroho dan Azwan Nurkholis. Keduanya merupakan mantan Ketua BEM FISE UNY periode 2009 dan 2010. Dalam sesi ini lebih banyak diuraikan tentang kisah perjalanan BEM FISE UNY dari masa ke masa.
Triyanto mengungkapkan bahwa eksistensi BEM sebagai gerakan sosial politik akan tetap ada, walaupun pengurusnya senantiasa mengalami pergantian. Dalam era saat ini, maka gerakan yang dibangun oleh BEM harus mengembangkan sayap kretifitas. Gerakan intelektual yang sempat mengalami kemunduran harus mampu dikembangkan kembali.
Triyanto juga memberikan solusi agar BEM mampu mengawinkan aspek penelitian-akademis dengan gerakan yang dibangun. “Jadi, penelitian-penelitian yang dibuat harus sinkron dengan gerakan sosial yang dicoba dibangun oleh BEM itu sendiri”, ujar mahasiswa angkatan 2006 ini.
Di sisi lain, Azwan berharap bahwa hubungan baik yang telah dibangun antara organisasi mahasiswa dengan dekanat dapat dioptimalkan untuk mencapai berbagai macam prestasi. “BEM tahun ini harus lebih baik dari BEM tahun-tahun sebelumnya”, harap mahasiswa asal Sumbawa ini.
Saling memahami
Aspek kesolidan dan kerja sama dilakukan dengan out bond di sekitar situs Ratu Boko. Out bond berlangsung dari pagi hingga siang hari. Diisi dengan game-game sederhana, out bond ini juga memberikan refreshing kepada pengurus BEM dengan menikmati pemandangan dan keindahan situs Ratu Boko.
Marlina Ayu, kepala departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) menyampaikan bahwa up grading kali ini memberikan makna untuk saling mengerti dan memahami masing-masing individu. “Acara ini memberikan pelajaran untuk saling mengerti dan memahami”, ujar mahasiswa pendidikan ekonomi ini.
Akhirnya, dengan dilangsungkannya up grading, maka saat ini sivitas akademika FISE UNY tinggal menantikan program dan prestasi yang akan dicapai oleh BEM FISE UNY periode 2011. Prestasi yang diwujudkan dalam agenda membangun kampus, serta berkontribusi dalam agenda perbaikan bangsa.
[triyanto]