Tim PPM UNY Beri Pelatihan Pemasaran Enceng Gondok di Kulonprogo

Kerajinan merupakan hasil seni yang sangat memiliki nilai. Terlebih melihat proses pengerjaannya yang tidak mudah. Indonesia memiliki hasil kerajinan yang beraneka ragam jumlahnya. Ini dapat ditemukan dari Sabang sampai Merauke. Tentunya dengan ciri-ciri yang berbeda-beda. Akan tetapi itu semua merupakan kekayaan khasanah bangsa yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Salah satu hasil kerajinan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kerajinan enceng gondok.
Ketika barang kerajinan enceng gondok mulai diperjual belikan dan semakin terasa fungsi ekonomisnya, para petani tidak lagi membuat barang kerajinan sebagai pekerjaan sambilan, tetapi sudah menjadi mata pencaharian mereka. Bahkan sekarang sudah banyak masyarakat yang menggantungkan penghasilannya pada industri kerajinan ini.
Produk kerajinan tersebut saat ini sudah mencapai perdagangan ekspor karena hampir 70% produk kerajinan ini untuk eksport. Dimana para buyer dari luar negeri banyak yang melirik kerajinan ini. Kerajinan enceng gondok ini memiliki  jangkauan berbagai negara, antara lain : Amerika Serikat, Italia, Swiss. Paris, Eropa dan Jepang dan masih banyak lagi negara yang menjadi tujuan ekspor. Kerajinan enceng gondok ini juga memiliki daerah pemasaran di kota-kota besar di Indonesia, seperti; Bali, Jakarta, dan  Bandung.
Produk yang dihasilkan  memang sangat unik dan menarik, antara lain keperluan fashion accesoris yakni berbagai model tas, dompet, topi dan lain sebagainya. Selain itu juga diproduksi barang-barang untuk kebutuhan perlengkapan rumah tangga berupa sarung bantal, box-box tempat pakaian kotor, taplak meja dan lain sebagainya. Hampir 80% barang kerajinan enceng gondok saat ini diproduksi sesuai dengan permintaan atau pesanan pasar sedangkan yang 20% adalah hasil kreativitas dari para pengrajin.
Sentra industri kerajinan enceng gondok ini banyak tersebar di Kabupaten Kulon Progo. tepatnya di Desa Salamrejo Kecamatan Sentolo. Selain sebagai petani, sebagian besar mata pencaharian masyarakat desa Salamrejo adalah sebagai pengrajin enceng gondok. Desa ini menjadi sentra kerajinan enceng gondok karena jumlah pengrajin dan bahan baku yang cukup banyak. Selain itu di desa ini dapat kita lihat banyak pengrajin enceng gondok yang sudah berkembang besar karena sudah mampu menjangkau pasar ekspor.
Diantara permasalahan yang dihadapi para pengrajin adalah masalah pemasaran. Guna mengatasi hal itu tim Pengabdian pada masyarakat UNY mengadakan pelatihan pemasaran  yang berlangsung pada hari Sabtu, 29 Mei 2010.
Tim pengabdi diketuai  diketuai Puji Lestari, M. Hum, beranggotakan Terry Irenewaty, M. Hum,  Nur Hidayah, M. Si,  Kiromim Baroroh, M. Pd,  Aan Ardian, S. Pd, Kun Sri Budiasih, M. Si. Acara berlangsung di Show Room Pandansari Craft Sentolo, Kulonprogo.
Sebagai praktisi ekspor  pada acara ini adalah Tomoliyus MS ketua PENGEMBANGAN  SDM  ASMINDO PUSAT. Materi yang diberikan meliputi: Syarat mulai membangun eksport, strategi memasuki pasar, dan  strategi pemasaran
produk unggulan.
Pelatihan ini diikuti oleh 11 pengrajin dari Sentolo. Metode diskusi dan tanya jawab lebih yang digunakan  dalam pelatihan ini membuat komunikasi yang terjadi tidak monoton. Pengrajin dapat menyampaikan uneg-unegnya terkait dengan pemasaran produk ekspor ini.
Berbagai permasalahan pengrajin dikupas pada acara ini. Lewat pelatihan ini pengrajin dapat bertukar pengalaman tentang pemasaran produk ekspor. Tomoliyus mengungkapkan sebagian pengrajin kita kurang agresif dalam mencari pelung pasar. Mereka cenderung menunggu buyer.    Hal ini dibenarkan Dwi Siswoyo, ketua kelompok pengrajin mengungkapkan dalam pemasaran selama ini masih sangat tergantung dari pesanan. Katalog sebagai sarana promosi juga perlu diimbangi dengan stok atau master mengenai produk yang ada dalam katalog. Sehingga pemesan datang dengan memilih produk dalam katalog, namun tidak tersedia sampel produknya. Selama ini ekspor ke luar negeri dijalankan melalui pengepul. Sehingga harga di tingkat konsumen menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan kelompok pengrajin ini adalah aktif mencari pasar melalui event pameran dan melalui pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi pembeli. Sebagai contoh mencari peluang pameran, tidak hanya domestik namun juga manca negara. Para pengrajin meski gigih mendapatkan kesempatan ini. Pungkas Tomoliyus di akhir acara. (kirom)