SURAT ADALAH TAMPILAN WAJAH : Workshop Panduan Persuratan Mahasiswa FIS

Dalam revolusi Industri 4.0, kemampuan komunikasi melalui surat menyurat menjadi kunci penting dalam keberhasilan membangun kerasama dan jejaring. Minimnya tatap muka, menjadikan pesan elektronik sebagai sarana utama di samping komunikasi lisan sinkronus. Surat-menyurat merupakan  proses komunikasi formal penting dalam interaksi antar organisasi, karena itu prosedur, tata laksana, dan etika surat-menyurat sangat penting diperhatikan semua organisasi. Kemampuan menuangkan maksud melalui surat menyurat menjadi penentu keberhasilan organisasi. Demikian  Sebagian pesan penting Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIS UNY Dr. Supardi dalam kegiatan Workshop panduan surat-menyurat Organisasi Kemahasiswaan FIS UNY, Jumat 01 April 2022 di Ruang Ki Hadjar Dewantara FIS UNY. Dalam acara yang dihadiri 30 perwakilan ormawa FIS UNY Supardi menekankan pentingnya ormawa memperhatikan serius adap dan tata cara surat menyurat. “Surat yang kita kirimkan adalah  wajah kita, surat itu menjadi media kita berinteraksi dengan mitra.” Tegas Supardi.
Supardi berharap kegiatan akan menghasilkan panduan yang dapat digunakan semua ormawa di lingkungan FIS UNY. Dokumen panduan tersebut akan dibagikan  kepada seluruh ormawa di FIS UNY, dan dapat dijadikan panduan untuk persuratan. Kegiatan berlangsung dari pagi sampai sore, kemudian dialnjutkan penyusunan dokumen dilaksanakan secara daring.
Selain WD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, kegiatan menghadirkan Pendamping BEM dan DPM Yumi Hartati M.Pd. dan Sekretaris Dekan FIS Sekti Jatmiko, S.Pd. Yumi memberikan panduan penyusunan prosedur peminjaman ruang dan  penurunan dana keuangan. Yumi menekankan pentingnya mahasiswa untuk taat prosedur dalam peminjaman ruang dan penurunan dana keuangan. Yumi berharap mahasiswa memperoleh pelayanan memuaskan dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan.
Jatmiko atau lebih akrab dipanggil Miko memberikan contoh-contoh dalam surat menyurat resmi organisasi. Miko menegaskan pentingnya  mahasiswa memahami dengan baik etika dan aturan surat-menyurat.  Dari beberapa contoh surat-surat yang didokumentasikan bidang kemahasiswaan, Miko menemukan berbagai kesalahan dalam surat-menyurat. Kesalahan-kesalahan ini diharapkan  tidak terjadi lagi dengan dibuatnya panduan surat-menyurat resmi di FIS UNY.
Ketua BEM FIS UNY Arif Surya Volta ditemui di sela-sela acara menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini. “kami berharap tata laksana persuratan akan lebih baik, sehingga organisasi juga akan lebih dinamis.” Tegas Volta. (SPD)