TIM DEBAT FIS UNY RAIH PRESTASI DI KEJUARAAN DEBAT MAHASISWA

Rentetan prestasi yang ditorehkan oleh tim debat Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) pada tahun 2018 ini terus berlanjut. Kali ini giliran tim yang terdiri dari Muhammad Fathan Abdurrahman (Pendidikan Sejarah), Nurul Asfiani (Ilmu Administrasi Negara), dan Khairunnisak (Pendidikan Sosiologi) yang berhasil meraih Juara 3 dalam lomba debat mahasiswa dengan tema “Nasionalisme Untuk Indonesia” yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang belum lama ini.

Tim debat FIS UNY ini berhasil memasuki babak semifinal bersama dengan tim Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Islam Negeri Walisongo setelah melewati babak penyisihan yang begitu ketat. Pada babak semifinal tersebut mereka bertanding melawan tim Universitas Negeri Semarang. Pada kompetisi ini, tim debat FIS UNY harus merelakan tiket finalnya setelah Juri menetapkan kemenangan bagi Tim Universitas Negeri Semarang. Meskipun demikian, tim Debat FIS UNY sama sekali tidak kehilangan semangatnya. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya mengalahkan tim Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam perebutan posisi ketiga.

Perjuangan meraih juara ke-3 dalam kompetisi ini bukanlah hal yang mudah, mereka harus berhadapan dengan tim-tim tangguh dari perguruan tinggi lain. “Saya tidak menyangka kalau bisa dapat juara disini karena tim-tim yang mengikuti kompetisi ini adalah tim yang hebat. Saya sangat bangga dengan kerja keras teammates saya, yang bersedia lembur membahas mosi yang dikirim pada H-1.” tutur Nurul Asfiani.

Selain karena mereka harus berhadapan dengan lawan yang hebat, mereka juga harus beradaptasi dengan sistem debat yang berbeda dari yang biasanya. “Pertandingan yang sangat kompetitif, dan sangat tidak terduga dari segi sistem debatnya karena pada awalnya kami sempat kebingungan dengan sistem debatnya”, ungkap Khairunnisak.  Sementara itu, Muhammad Fathan menuturkan, keberhasilan ini kehendak dari Allah, maka kita tidak boleh lupa untuk berdo’a dan bersyukur atas apa yang sudah diperoleh. “Semoga dengan capaian ini kami tidak cepat puas dan dapat meraih capaian-capaian lagi di masa mendatang” tambah Fathan. (Fathan/Eko)