Kuliah Umum Pendidikan Karakter dan Etika Profesi: Mengenal Filosofi Hidup Masyarakat Jogja Bersama Gusti Hayu

Belajar di Jogja tidak hanya belajar pengetahuan, tetapi diharapkan ada pengembangan diri. Sesuai dengan nafas Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang mengedepankan karakter unggul dibalik pengetahuan bidang ilmu yang luar biasa, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) berupaya memberikan warna baru bagi mahasiswa melalui Kuliah Umum Pendidikan Karakter dan Etika Profesi yang diselenggarakan Jumat (22/10/2021) dengan menghadirkan Gusti Kanjeng Ratu Hayu, Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Ketua Harian Dewan Pertimbangan UNY, dilaksanakan melalui Zoom meeting di ikuti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2021 dan civitas akademika FIS UNY. Bahasan yang diusung dalam kuliah umum ini adalah Keistimewaan Yogyakarta dan Nilai-Nilai Karakter sebagai Pedoman Hidup Masyarakat.
Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang memiliki berbagai sekolah dan kampus ternama menjadi magnet bagi banyak pelajar untuk mengenyam pendidikan di Yogyakarta. Euforia ini turut dirasakan pelajar yang berasal dari daerah di luar Yogyakarta. Di samping sebagai kota pendidikan, Yogyakarta juga merupakan kota yang memiliki budaya yang kental akan sopan santun dan tata krama. Gusti Hayu menuturkan “ora perlu dadi wong Jawa untuk jadi wong Jogja, ketika Anda (mahasiswa) berada di Jogja jangan hanya menjadi turis tapi juga perlu menyelami dan “nonggo” kenal dengan kanan kiri. Nilai hidup masyarakat jogja itu sederhana, prinsip hidup itu antara lain orang itu perlu berwatak ksatria yaitu Nyawiji, sama antara pikiran dan tingkah laku, ora munafik; Greger, mengerjakan sesuatu dengan penuh semangat; Sengguh, percaya diri tanpa menjadi sombong dan merendahkan; Ora Mingkuh, tidak lari dari tantangan, tidak takut menghadapi kesulitan.
Selain itu Gusti Hayu menambahkan bahwa perlu untuk mengingat asal usul kita, dalam filosofi jawa ada Sangkan Paraning Dumadi. Di Jogja hal itu diwujudkan dengan konsep sumbu imajiner mulai dari panggung krapyak yang menyimbolkan kelahiran hingga tugu. Kuliah umum ini ditutup dengan refleksi dari Prof. Dr. Ajat Sudrajat, pakar karakter UNY yang menguatkan dan mengingatkan mahasiswa bahwa Jogja menjadi Istimewa karena memang ada banyak nilai-nilai filosofi karakter yang kuat yang membentuk masyarakat Jogja. Keistimewaan dan Budaya Yogyakarta serta sejarah yang melatarbelakanginya perlu dipahami oleh mahasiswa sehingga mereka dapat mengenal Yogyakarta, bisa beradaptasi dan menyelami falsafah/pedoman hidup untuk mengembangkan jati diri dan karakter adiluhung. (Titis/sari)