PELATIHAN DALAM RANGKA PEKAN LITERASI

Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) gelar "Pekan Literasi" pada hari Rabu-Kamis (6-7/11/2019) di Area Digilib Perpustakaan FIS UNY. Bentuk kegiatan Pekan literasi ini berupa pelatihan yang terbuka untuk seluruh civitas akademika FIS UNY baik dosen maupun mahasiswa. Adapun materi pelatihan meliputi User Education (Pendidikan Pemakai), Penelusuran Jurnal Online (Akses e-resource dan evaluasi sumber informasi dan Penulisan (memparafrase tulisan dan membuat sitasi berbasis aplikasi).

Pada hari pertama pelatihan, Perdaning Widyati, S.Psi. yang merupakan salah satu narasumber menyampaikan beberapa hal yang perlu perhatikan dalam membuat tulisan diantaranya menentukan topik, menentukan sasaran pembaca dan publikasi yang ditargetkan, menentukan jenis dan format informasi yang diperlukan, mengidentifikasi sumber-sumber lain yang diperlukan.

“Dalam menentukan sebuah topik tulisan dapat mempertimbangkan beberapa hal misalnya aktual, langka, ada pencetusnya, menarik bagi penulis, dikuasai penulis, terbatas dan tidak kontroversial. Adapun topik dapat bersumber dari pengalaman pribadi, diskusi ilmiah, temuan, hasil pengamatan peristiwa dan lingkungan, hasil kajian pustaka, reaksi terhadap tulisan orang lain dan bidang spesialisasi” jelas staf perpustakaan FIS UNY tersebut.

Perdaning Widyati menambahkan, penulis juga perlu menentukan sasaran pembaca dan publikasi yang ditargetkan karena tiap jenis tulisan memiliki pembaca dan target publikasi yang berbeda-beda. Tulisan yang berupa artikel ilmiah populer dimuat di surat kabar dan majalah umum, disajikan dalam ceramah popular, teks memiliki fungsi informatif dan argumentatif, menggunakan bahasa komunikatif dan ragam bahasa semi baku. Sementara itu, artikel ilmiah di muat di jurnal ilmiah, disajikan dalam pertemuan ilmiah, teks memiliki fungsi informatif dan argumentatif, menggunakan bahasa komunikatif dan ragam bahasa baku.

Selain menentukan sasaran pembaca dan publikasi yang ditargetkan, penulis perlu menentukan jenis dan format informasi yang diperlukan baik dari sumber primer, sekunder dan tersier. Sumber primer merupakan sumber asli dan belum mengalami revisi (unedited information). Sumber sekunder yaitu informasi yang telah direvisi, ditambah, dikurangi, diinterpretasi dari sumber primer (second hand versions). Sumber tersier memuat informasi berupa saringan, rangkuman atau kumpulan dari sumber primer dan sekunder.

“Penulis juga dapat megidentifikasi sumber-sumber lain yang diperlukan baik informasi formal dan informal. Informasi formal biasanya dikeluarkan oleh institusi akademik atau organisasi profesional. Informasi formal ini meliputi publikasi pemerintah, dokumen sejarah, buku, jurnal ilmiah, informasi statistik dari perusahaan dan korporasi dan lain sebagainya. Sementara itu, informasi informal biasanya terkait dengan opini atau pandangan pribadi yang berpeluang besar menjadi bias. Dengan demikian penulis harus cermat dalam mencari sumber informasi” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Harini Desi Utami, S.Sos,  memaparkan tentang berbagai jenis referensi yang bisa diakses oleh mahasiswa di perpustakaan UNY seperti buku, jurnal online, foto, CD, e-book. Ia juga berdiskusi dan meminta masukan dari mahasiswa terkait dengan koleksi yang terdapat di perpustakaan UNY. Sementara itu, Wahyudiati, S.Sos.MA yang juga merupakan narasumber pelatihan mengupas tentang penulusuran sumber-sumber referensi online. Ia menjelaskan bahwa sumber referensi memegang peranan penting dalam penulisan diantaranya sebagai sumber inspirasi atau ide dalam menulis, sebagai pendukung ide atau gagasan, sebagai ide pembanding, dan sebagai dasar dalam proses penulisan. “Dalam menelusuri sumber-sumber referensi online, penulis dapat menerapkan beberapa strategi yaitu memilih jenis search engine, subject directories meta search engine; menggunakan And, Or dan Not; melakukan blok istilah tertentu; menggunakan tanda tertentu (+, “..”) dan menggunakan fasilitas pencarian spesifik” imbuhnya (Eko)