Islam & Demokrasi: Mendalami Perspektif Kompleks di Persimpangan Kultural

Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik (FISHIPOL) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar kuliah umum Islam & Demokrasi, Jumat (8/3) di ruang Ki Hajar Dewantara FISHIPOL UNY. Kuliah umum ini membahas seluk beluk demokrasi dan penerapannya dalam berbagai negara dengan akar keislaman yang kuat.

Kuliah umum ini menghadirkan dua pembicara yaitu visiting professor inbound dari Keele University, Inggris, Naveed Sheikh dan Ketua Departemen Pendidikan Sosiologi Fishipol UNY Amika Wardana, Ph.D. Dalam paparannya, Naveed menjelaskan analisis mendalam tentang bagaimana Islam di berbagai belahan dunia mengadaptasi demokrasi sebagai sistem pemerintahan. Akademisi yang juga berperan Editor-in-Chief jurnal Politics, Religion, & Ideology ini memandang fenomena tersebut dari sudut pandang yang kritis. Dia menyoroti tantangan dan dinamika yang muncul dalam persilangan antara nilai-nilai demokrasi dan ajaran Islam.

Sementara itu, Amika memberikan gambaran yang komprehensif tentang perubahan sosial yang terjadi dalam konteks Islam dan demokrasi di berbagai negara. Amika mengulas peristiwa-peristiwa penting dan dinamika sosial yang memengaruhi hubungan antara agama Islam di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia dan bagaimana demokrasi diadaptasi dengan cara yang beragam serta menimbulkan tantangan beragam pula.

Sesi kuliah umum ini digelar untuk membantu mahasiswa, terutama mahasiswa S2 dan S3 FISHIPOL untuk memahami lebih jauh beragam perspektif-perspektif kompleks di persimpangan antara Islam dan demokrasi. Dengan demikian mahasiswa tidak hanya mendapatkan pandangan dari perspeksit Indonesia melainkan juga dari perspektif ilmuan Barat. Hal ini penting karena Indonesia sebagai sebuah negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam menjadi salah satu negara yang mengadopsi sistem ini dan menegosiasikan beragam .

Kegiatan ini dipandu oleh Tri Kurnia Revul Andina, dosen Departemen Ilmu Komunikasi, yang berperan sebagai moderator. Diskusi ini berjalan antusias yang ditandai dengan terjadinya pertukaran gagasan di antara peserta dan munculnya beragam pandangan menarik mengenai Islam dan demokrasi. “Saya terkejut ternyata para mahasiswa sudah memiliki cara pandang yang beragam terkait topik ini dan membuat diskusi ini menjadi lebih hidup,” papar Naveed.

Program Visiting Professor Inbound ini bertujuan untuk mendatangkan pendidik dan peneliti dari luar negeri ke lingkungan akademik FISHIPOL UNY dan memberikan mahasiswa kesempatan berharga untuk memperoleh beragam sudut pandang dalam ilmu sosial. Rencananya dalam setahun ini akan ada beberapa program serupa yang dilaksanakan. Kegiatan kuliah umum ini dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara FISHIPOL UNY dengan Keele University dan jurnal Politics, Religion, & Ideology.