PERTANIAN RELIGIUS

Sistem pertanian yang dilakukan masyarakat Desa Nyambu Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan Bali didasarkan atas ajaran agama dan keyakinan masyarakatnya. Misalnya, Subak sebagai sistem pengairan dalam pertanian di sana diatur berdasarkan tuntutan agama Hindu dalam ajaran Tripitakarana. Subak telah diterapkan secara turun temurun oleh masyarakat di Bali melalui penyeimbangkan antara keinginan manusia yang tidak terbatas dengan kelestarian alam yang harus di jaga. Oleh karena itu, system pengairan ini masih berlangsung dengan baik sampai sekarang. Kondisi tersebut diperoleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FISE UNY yang melakukan Praktik Kuliah Lapangan di Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan Bali, beberapa waktu lalu.

Pembimbing kegiatan PKL, Dyah Respati, M.Si menyampaikan,”Tujuan PKL ini membekali mahasiswa agar mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisis kondisi sosial dengan pendekatan ilmiah” terang Dyah.

Kegiatan PKL diawali dengan sambutan tokoh adat dan pemerintahan Desa nyambu. Kepala Desa Bali yang disebut “perbekel” menyampaikan secara umum kondisi geografis, sosial dan pertanian yang ada di Desa Nyambu. Berdasar informasi yang diberikan Perbekel, mahasiswa kemudian melakukan analisis untuk merumuskan kajian utama yang akan diangkat dalam penelitian yang akan dilakukan.

Mahasiswa melakukan kajian secara survey dengan menggunakan berbagai instrument penelitian. Hasil penelitian ini akan dipresentasikan oleh mahasiswa di kampus sebagai bentuk laporan kegiatan PKL. Eko Rizqa, mahasiswa PKL menyampaikan, kegiatan PKL ini dapat meningkatkan kemampuannya dalam menelaah masalah-masalah sosial secara ilmiah. Disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Sedang Amin Nurrohmah, menyatakan bahwa PKL ini membuka mata pengetahuannya tentang keragaman budaya yang ada di Indonesia.

Mahasiswa melakukan kegiatan Praktik selama lima hari di Pulau Bali ditambah perjalanan dua hari pergi dan pulang ke Yogyakarta. (Sa’ban)