PENDIDIKAN KARAKTER DAN IMPLEMENTASINYA

Pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang bertujuan untuk membentuk karakter individu yang mengacu pada nilai-nilai akhlak dan budi pekerti yang baik. Nilai-nilai akhlak dan budi pekerti yang dimaksud disini ialah mengacu pada nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) berkomitmen penuh untuk mengembangkan pendidikan karakter. Salah satu langkah yang ditempuh FIS UNY dalam mengembangkan pendidikan karakter adalah dengan memasukkan matakuliah pendidikan karakter dalam struktur kurikulum.
Penyelenggaraan mata kuliah pendidikan karakter di FIS UNY sudah berjalan sekitar tiga tahun terakhir ini. Mata kuliah tersebut bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa FIS UNY yang berkarakter baik. Selain itu penyelenggaraan pendidikan karakter dilatarbelakangi adanya perilaku mahasiswa yang memprihatinkan seperti munculnya perilaku kebarat-baratan mulai dari cara berpakaian, bertutur kata, berperilaku yang mencerminkan kaburnya nilai-nilai adat kesopanan budaya timur.
Menurut Irena, mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara FIS UNY, pemahaman nilai-nilai karakter seharusnya berlanjut pada penghayatannya. Penghayatan yang dimaksud disini ialah ketika seorang mahasiswa memahami nilai-nilai tersebut, maka ia harus mampu untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehai-hari. “Pengaplikasian pendidikan karakter saat perkuliahan dapat dilakukan saat mahasiswa mengikuti praktek lapangan dengan menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama” papar mahasiswa yang melakukan penelitian tentang pendidikan karakter di FIS UNY tersebut.
Irena menambahkan nilai-nilai dalam pendidikan karakter dapat diintegrasikan secara intensif ke dalam mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Pancasila. Mengingat ketiga mata kuliah tersebut potensial dan strategis untuk dapat mengaplikasikan nilai-nilai dalam pendidikan karakter.
“Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pendidikan karakter, materi dan media perlu diperkaya dan dilengkapi dengan games character education, porsi praktek lapangan diperbesar serta dilaksanakannya evaluasi bagi para pengampu sebagai langkah perbaikan” paparnya. (Irena/Eko)