SYAWALAN FIS UNY: JAGA KEIMANAN DAN KETAQWAAN SETELAH RAMADHAN

Dalam suasana lebaran, Keluarga Besar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) gelar acara Syawalan di Ruang CND (Cut Nyak Dien) FIS UNY, Jum’at, (8/14) pukul 08.30 s.d. 11.00 WIB. Acara yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, pegawai dan pensiunan di lingkungan FIS UNY tersebut digelar secara sederhana dengan tausyiah ringan dan penuh canda oleh Ustadz dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. Tema syawalan tahun ini adalah “Melalui  Syawalan Kita Perkokoh Kebersamaan dan Budaya Kerja”. Kegiatan diawali dengan sambutan Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M. Ag. dan dibuka secara resmi oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA.  

Dalam sambutannya, Rochmat Wahab menyatakan bahwa kegiatan Syawalan diharapkan mampu menjadi pembuka pintu maaf  atas khilaf dan salah di masa lalu. “Kami berharap dengan semangat syawalan ini dapat mengemban amanah UNY dengan baik yaitu meneguhkan spirit dan mengupayakan dengan optimal clean university governance dan good university governance sehingga membuat UNY lebih eksis, maju, dan bermanfaat” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Agus Taufiqurrahman menyampaikan hal-hal penting yang perlu diketahui oleh kaum muslimin untuk menjaga ketakwaan dan keimanan setelah Ramadhan. Pertama, menjalankan ibadah shaum enam hari di bulan Syawal. Kedua, selalu menjaga shalat berjamaah. Ketiga, secara konsisten melaksanakan ibadah-ibadah sunah, utamanya qiyamullail dan iktikaf. Keempat, lisannya selalu dibasahi dengan zikir, terutama bacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Kelima, tidak pernah meninggalkan shalat dhuha. Keenam, bersikap dermawan, semangat berinfak, sedekah, dan zakat diniatkan untuk membantu kaum dhuafa meskipun berada di luar bulan Ramadhan.

Dengan pembawaannya yang kocak tapi tetap sarat oleh makna, Agus Taufiqurrahman memberikan tausyiahnya dengan begitu baik. Acara Syawalan kemudian ditutup dengan doa dan diakhiri dengan berjabat tangan saling memaafkan, taqobbalallahu minna wa minkum minal aidzin wal faizin mohon maaf lahir dan batin. Setelah acara jabat tangan selesai, seluruh hadirin menikmati hidangan dengan suasana keakraban. (Danu)