DIES NATALIS FIS UNY 52: Konsisten Meneguhkan Ilmu Sosial Keindonesiaan

Dicanangkan pada 1 September 2017, rangkaian kegiatan Dies Natalis FIS UNY  52 digelar dengan beberapa agenda utama. Pertama, senam Maumere bersama seluruh civitas akademika. Kedua, Research Days Ilmu Sosial Keindonesiaan. Ketiga, puncak perayaan Upacara Dies pada 15 September 2017 mendapuk Yudi Latif, Ph.d (Ketua UKP-PIP) untuk menyampaikan pidato ilmiah.

Diikuti tak kurang dari 200 civitas akademik dari unsur dosen, mahasiswa dan tenaga pendidikan mengikuti senam massal tersebut. Senam Maumere sengaja dipilih untuk mempopulerkan olahraga bertemakan Keindonesiaan.  Koordinator senam, Pratiwi Wahyu W, M.Si, mengatakan musik Maumere yang dinamis sangat cocok mengiringi gerakan lincah seperti senam, ini bukti Indonesia sungguh kaya musik dan gerak. Para peserta antusias mengikuti dengan kostum olahraga bercorak aneka etnis Indonesia seperti rok papua, hiasan kepala dan lilitan  kain nusantara.

Agenda istimewa DIES FIS tahun ini adalah gelaran Research Days yang pertama kali diselenggarakan. Pada 11-15 September 2017 di sepanjang lobi dan koridor fakultas dipajang tak kurang dari 30 poster penelitian unggulan dari dosen dan mahasiswa. Semua penelitian bertema Ilmu Sosial Keindonesiaan. Pada 14 September digelar presentasi terbuka di halaman fakultas untuk semua peneliti yang terlibat. Mahasiswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena mendapatkan banyak inspirasi. Massardi, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi berpendapat, “acara ini membuka wawasan saya tentang kualitas penelitian dosen dan mahasiswa FIS UNY, rasanya tambah bangga kuliah disini.”
Acara utama dilaksanakan 15 September 2017 yaitu pelaksanaan upacara DIES FIS 52 yang dihadiri seluruh unsur civitas akademika FIS, jajaran pimpinan UNY dan tamu undangan dari berbagai instansi pemerintah dan swasta. 

Tema Keindonesiaan sangat menghentak ketika 25 anggota Senat FIS UNY memasuki ruangan upacara dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. “Ini bukan sekedar penampilan semata, tapi mengingatkan kita keragaman dan keindahan Indonesia,” jelas Wakil Dekan II FIS, Lena Satlita, M.Si sebagai pencetus gagasan ini. Pidato ilmiah yang disampaikan Yudi Latif, Ph.d sangat inspiratif karena menunjukan dengan jelas peran ilmu sosial di era krisis. 

Menurut Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag “seluruh rangkaian kegiatan itu didasari oleh keinginan menguatkan tujuan kegiatan akademik di lingkungan FIS UNY yaitu mengali dan mengembangkan ilmu sosial Keindonesiaan.” Acara ini juga ajang menunjukan perkembangan dan kemajuan kualitas pendidikan di FIS UNY, jelasnya bersemangat.