GSDS Siap Membumikan Ilmu-ilmu Sosial Keindonesiaan

Implementasi ilmu-ilmu sosial keindonesiaan perlu diinisiasi dari tingkatan terbawah civitas akademika. Jurusan Pendidikan Geografi berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Geografi (HMPG) merekonstruksi komunitas diskusi ilmiah mahasiswa Physical Geography Student Club (PGSC) yang berdiri sejak tanggal 23 Desember 2013 menjadi Geography Study and Discussion Society (GSDS) pada hari Jumat (15/9) lalu. Komunitas ini merupakan penyempurnaan dari komunitas yang telah ada sebelumnya, dengan menyatukan pelbagai disiplin ilmu yang terdapat dalam bidang geografi sesuai dengan minat mahasiswa Pendidikan Geografi yang makin kompleks. Komunitas ini tetap menggunakan pendekatan yang sama dengan PGSC, yaitu diskusi ilmiah dan studi lapangan. Yang membedakan antara PGSC dan GSDS ini adalah concern keilmuan pada GSDS lebih bersifat lebih luas, tidak hanya pada bidang geografi fisik namun juga mencakup geografi sosial, ekonomi, pariwisata, pendidikan, juga kajian terhadap sejarah dan kondisi sosial masyarakat Indonesia berdasar letak geografis wilayah, teknik pemetaan, etika lingkungan, dan pendidikan kebencanaan. Hal ini dilakukan karena GSDS diharapkan dapat menghubungkan dan mewadahi bidang-bidang keilmuan yang dinamis serta meningkatkan atmosfer keilmuan di kalangan mahasiswa Pendidikan Geografi pada khususnya dan di Fakultas Ilmu Sosial pada umumnya.
Diskusi ilmiah pertama dilaksanakan pada tanggal 15 September 2017 bersamaan dengan perumusan scientific design dari GSDS itu sendiri. Pada diskusi pertama ini GSDS bekerjasama dengan bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) HMPG FIS UNY melakukan brainstorming untuk menggali ide-ide dalam mempersiapkan penyusunan PKM 5 Bidang dengan tema diskusi: “Diskusi Ide PKM 5 Bidang Menuju PIMNAS 2018”. Diskusi ini dibersamai oleh Pendamping Kemahasiswaan, Arif Ashari, M.Sc dan alumni serta mahasiswa pendidikan geografi peraih hibah PKM tahun 2014-2017. Diskusi yang dilanjutkan dengan coaching untuk persiapan penyusunan PKM 5 Bidang ini diharapkan dapat menghasilkan output proposal PKM didanai untuk tahun 2018, bahkan harapan yang lebih besar untuk dapat menembus PIMNAS 2018. Setelah bedah tema diskusi, para mentor yang merupakan alumni mahasiswa pendidikan geografi dan mahasiswa semester akhir peraih hibah PKM pada tahun-tahun sebelumnya ini mendampingi proses penyusunan proposal PKM adik-adik tingkatnya. Diskusi tersebut menghasilkan lebih dari 10 ide PKM yang ditindaklanjuti dengan studi literasi yang hasilnya akan disampaikan pada diskusi mendatang. Peminatan dari diskusi ide PKM sendiri tercatat sangat beragam, mulai dari pengabdian masyarakat, pengembangan teknologi, penelitian sosial humaniora, dan penelitian eksakta. Ide-ide PKM seperti analisis geomorfologis untuk pengembangan perekonomian, penerapan kearifan lokal di masyarakat, pengembangan pariwisata kelingkungan, pemanfaatan aplikasi berbasis android, hingga pengantisipasian kebencanaan menjadi ide-ide yang faktual dalam korelasinya untuk membumikan ilmu-ilmu sosial melalui tinjauan geografi. Ide-ide tesebut diharapkan dapat dikawal melalui diskusi ilmiah dan studi lapangan GSDS untuk menunjang penyusunan proposal PKM 5 Bidang yang dipantau oleh bidang litbang HMPG. Semoga, hadirnya GSDS ini mampu untuk membumikan ilmu-ilmu sosial keindonesiaan yang banyak menebar kebermanfaatan. (Maya Eka)