BELAJAR MITIGASI BENCANA DENGAN PROF. KIYOKO MAJIMA JEPANG

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) menggelar Studium Generale dengan tema “Disaster Prevention Education” pada hari Kamis (15/2) lalu. Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Besar lantai dua Gedung LPPM UNY ini menghadirkan Prof. Kiyoko Majima dari Aichi University of Education Japan sebagai pembicara. Ratusan peserta yang terdiri dari  mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS, Pendidikan Geografi dan Ilmu Administrasi Negara serta dosen FIS UNY mengikuti acara studium generale yang dipandu langsung oleh Utami Dewi, M.PP., dosen Ilmu Administrasi Negara sekaligus Kepala Divisi Kerjasama Internasional U2IK FIS UNY. Turut hadir pula Wakil Dekan I, Dr. Taat Wulandari, M. Pd., yang memberikan sambutan serta membuka acara tersebut.
Dalam sambutannya, Taat menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kesempatan yang sangat berharga bagi mahasiswa FIS UNY untuk menambah pengetahuan mengenai mitigasi bencana. Taat sangat mendukung kegiatan tersebut karena sangat bermanfaat bagi para mahasiswa untuk mempelajari kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menyikapi bencana alam serta langkah-langkah apa saja yang dilakukan pemerintah untuk menanggulanginya. “Saya menghimbau agar seluruh mahasiswa dapat memperoleh ilmu serta informasi sebanyak-banyaknya. Jangan takut ataupun malu untuk bertanya karena tidak bisa berbahasa inggris atau jepang, karena ada penerjemah yang akan menerjemahkannya.” tambahnya sambil menunjuk ke arah penerjemah. 
Pada kesempatan yang sama, Prof. Kiyoko Majima memaparkan tentang Disaster Prevention Education. Majima mengawali presentasinya dengan menanyakan apa saja persamaan antara Indonesia dan Jepang. Menurut Majima, Indonesia dan Jepang memiliki kemiripan geografis sehingga banyak bencana alam yang sama seperti gempa bumi dan tsunami. Majima juga menampilkan gambaran-gambaran umum tentang bagaimana tsunami bisa terjadi dan seberapa besar dampaknya bagi masyarakat Jepang, khususnya bagi masyarakat kota Shichigahama yang berada di Prefektur (semacam provinsi di Jepang) Miyagi yang mengalami gempa bumi besar serta tsunami di bulan Maret tahun 2011 lalu. Penjelasan Majima tersebut diperkuat dengan beberapa foto puing-puing sisa gempa dan tsunami, kondisi tempat pengungsian, gudang tempat penyimpanan bantuan, serta hasil wawancara dengan para korban bencana yang terjadi di kota Shichigahama Jepang.
Majima menambahkan bahwa di Jepang, siswa diajarkan langkah-langkah yang harus dilakukan ketika terjadi gempa dan tsunami. Sekolah di Jepang bekerja sama dengan para orangtua untuk menanamkan ilmu-ilmu ini bagi para siswanya. Di akhir sesi, Prof. Kiyoko Majima memberikan hadiah berupa buku tentang bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Jepang kepada para mahasiswa yang bertanya. (Eis/eko)