TIM MASISKA FIS KOMPILASI HASIL PENELITIAN

Visi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) adalah pada tahun 2025, FIS UNY menjadi Fakultas yang unggul di Asia Tenggara dalam menghasilkan paradigma alternatif ilmu-ilmu sosial Keindonesiaan, ilmuwan sosial, dan pendidik yang berlandaskan ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung pengembangan ilmu sosial keindonesiaan diataranya melalui kegiatan seminar, serial diskusi, dan penelitian yang mengangkat isu-isu keindonesiaan. Melalui Tim Masiska (Majelis Ilmu Sosial KeIndonesiaan), FIS UNY mengkompilasi hasil-hasil penelitian mahasiswa ke dalam buku berjudul “Membaca Kearifan Lokal Merentang Keindonesiaan”. Dekan FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag., mengatakan bahwa buku tersebut memuat dua belas artikel hasil penelitian mahasiswa berprestasi FIS UNY yang telah diseleksi secara objektif. Ajat menambahkan, penerbitan buku ini diharapkan dapat mendorong hadirnya iklim akademik di FIS UNY yang berlandaskan keindonesiaan dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia serta dapat memicu lahirnya karya-karya selanjutnya.

Ketua Tim Masiska FIS UNY, Nur Endah Januarti, M.A. menuturkan bahwa buku tersebut mencoba menyajikan berbagai macam pengetahuan lokal yang ada di masyarakat Indonesia yang dihimpun melalui proses kajian dan pemikiran. Salah satu tujuan penerbitan buku yakni mewujudkan pengembangan ilmu sosial keindonesiaan dengan merentangkan berbagai pengetahuan dan kearifan lokal.

“Menelisik pengetahuan lokal perlu dilakukan sebagai upaya awal menempatkan ilmu sosial dalam kacamata Indonesia dan membangun diskursus alternatif tentang ilmu-ilmu sosial keindonesiaan. Diskusi yang berkembang saat ini tentang indigenisasi ilmu sosial bukan merupakan upaya untuk menolak teori dan pengetahuan barat, tetapi memberi tawaran dan ruang baru bagi berkembangnya pengetahuan-pengetahuan lokan yang belum banyak ditelisik lebih lanjut” jelas Endah

Endah menambahkan, ragam pengetahuan dan kearifan lokal yang ada di masyarakat merupakan sumber belajar yang perlu dioptimalkan. Perlu pengembangan paradigma baru untuk memperkuat bangunan ilmu sosial keindonesiaan dengan berpijak pada pengetahuan lokal yang telah hidup dan berkembang di masyarakat. Pengetahuan lokal ini telah terbukti mempertahankan struktur sosial yang ada sekaligus adaptif terhadap perubahan yang ada.(Eko)