CIPTAKAN APLIKASI OM, MAHASISWA GEOGRAFI JUARA 1 LKTI

Indonesia telah mencanangkan sebagai poros maritim dunia akan tetapi masih mengalami banyak permasalahan dibidang kelautan. Dalam 10 tahun terakhir, pelanggaran batas-batas wilayah negara yang berpotensi terjadinya illegal fishing masih banyak terjadi. Selain itu, permasalahan dibidang kelautan lainnya juga masih ditemui misalnya penambangan lepas pantai dan pencemaran laut di batas wilayah Negara Indonesia. Salah satu informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam kelautan dan menjaga keamanan serta kedaulatan NKRI adalah informasi geospasial. Hal ini menginspirasi mahasiswa Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) untuk menulis karya tulis ilmiah dengan judul “Pengembangan Database Informasi Geografi Spasial Kemaritiman Melalui Aplikasi OM (Our Maritime)”. Tiga mahasiswa Prodi Pendidikan Geografi FIS UNY angkatan 2016 yang terdiri dari Norma Yuni, Maya Eka, dan M. Hafizh ‘Imaduddin mempresentasikan karya tersebut dalam ajang 2nd IGSS (Indonesian Geography Student Summit) IMAHAGI XV di Universitas Negeri Makassar pada tanggal (10/5/2018) dan berhasil meraih juara 1.

“Dalam ajang 2nd IGSS ini terdapat 10 finalis yang mempresentasikan hasil karyanya, salah satunya adalah UNY. Sembilan lainnya adalah 2 tim dari UGM, 1 tim dari UNHAS, 1 tim dari UNM, 3 tim dari Universitas Tanjung Pura, dan 2 tim dari UIN Alaudin. Tim perwakilan dari UNY berhasil menyabet juara 1, dan diikuti oleh Universitas Hasanuddin sebagai juara 2, dan Universitas Gadjah Mada sebagai juara 3.” Jelas Maya

Menurut Maya, aplikasi Our Maritime (OM) dikembangkan untuk menyediakan data spasial terkait aspek-aspek kelautan.  Metode yang digunakan untuk membuat software ini adalah metode klasik, yaitu metode waterfall. Secara sistematis, pembuatan aplikasi dimulai dari communication, planning, modelling, construction, dan deployment.  Aplikasi OM (Our Maritime) memuat beberapa infomasi kelautan seperti  Batas Territorial Indonesia, Peta Ekoregion Laut Indonesia, Sumberdaya Alam Kelautan, Potensi Pariwisata yang disajikan dalam bentuk peta-peta. 

Maya menambahkan Terdapat delapan desain interface dari aplikasi OM, yang pertama adalah halaman depan yang terdapat menu log in dan create new account. Tampilan yang kedua adalah jendela log in untuk pengguna yang sudah mempunyai akun. Tampilan yang ketiga adalah jendela create new account untuk pengguna membuat akun baru dalam aplikasi OM. Tampilan yang keempat adalah jendela utama yang berisi konten pilihan yang menyediakan pilihan beberapa informasi kelautan. Tampilan yang kelima adalah jendela pilihan pada konten Batas Teritorial Indonesia yang berguna untuk menginformasikan lokasi batas wilayah khususnya laut Indonesia. Tapilan yang keenam adalah  jendela pilihan konten Peta Ekoregion Laut Indonesia yang bermanfaat sebagai informasi untuk landasan pengembangan tata ruang laut. Tampilan yang ketujug adalah jendela pilihan konten sumberdaya alam kelautan untuk memberikan informasi potensi dan kekayaaan sumberdaya alam  kelautan sehingga masyarakat dapat berkontribusi dalam mengolah, menjaga dan mengembangkan. Desain yang terakhir adalah jendela ketika memiliki konten pariwisata  yang menyajikan wilayah-wilayah pariwisata dan wilayah yang dapat direkomendasikan untuk dikembangkan  sebagai kawasan pariwisata seperti ekowisata kelautan.

“Aplikasi ini diharapkan mampu menjadi sarana edukatif yang dapat bermanfaat dalam mempertajam wawasan masyarakat mengenai kemaritiman di Indonesia sehingga masyarakat mampu berperan aktif dalam pengelolaan wilayah perairan.  Untuk penyempurnaan aplikasi OM diperlukan pengujicobaan lebih  lanjut dan pembaharuan secara rutin” paparnya (Eko)