MAHASISWA IAN FIS TELITI MUSHROOM CITY

Mushroom City merupakan sebuah kota yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan dengan desain berbentuk jamur yang dianggap mampu mengatasi problematika yang sering dihadapi kota Palangkaraya. Topik tersebut diangkat dalam paper karya Nurul Asfiani mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) dan mampu mengantarkannya menyabet juara I dalam Short Paper Contest yang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) belum lama ini. Lomba diselenggarakan oleh UKMF Penelitian SCREEN dan diikuti oleh seluruh peserta SDP (Student Development Program) Penelitian FIS UNY

 Nurul menuturkan bahwa Mushroom City adalah inovasi kota yang dibuat dan terinspirasi dari bentuk jamur. Mushroom City dibangun di atas ketinggian enam meter dengan pembuatan tiga bagian kota. Bagian paling atas dari Mushroom Citya dibangun green area, dimana bagian ini digunakan untuk lahan tanam tanaman pangan. Kemudian bagian tengah digunakan sebagai lahan pemukiman dan pusat pemerintahan, serta bangunan layanan publik. Sedangkan bagian paling bawah digunakan sebagai tempat penampungan sekaligus pengolahan limbah.

Lanjut Nurul, Mushroom City  diharapkan mampu mengatasi masalah pembukaan lahan yang berdampak pada kerusakan hutan. Selain itu, Mushroom City  juga dapat membantu pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang efektif dalam penghematan penggunaan listrik, air dan dapat menyelamatkan flora maupun fauna yang mulai terancam keberadaannya. Menuju puncak fenomena bonus demografi, Mushroom City sangat berperan penting dalam pengimplementasian pemindahan ibu kota dan pusat pemerintahan ke Palangkaraya, dimana pemerintah dapat memanfaatkan lahan untuk keperluan lain, serta masyarakat dapat hidup dalam keadaan yang lebih baik.

“Implementasi Mushroom City dapat mengoptimalkan penanggulan bencana banjir, kebutuhan tempat tinggal, penggunaan listrik, air dan pengolahan lahan hutan rawa sehingga mampu menciptakan ibu kota dan pusat pemerintahan yang lebih tertata dibandingkan dengan tata kelola kota pada umumnya” pungkasnya.  (Eko)