SYAWALAN TINGKATKAN UKHUWAH

“Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya Karim” ucap Kabag TU Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY), Yuyun Farida, M.Biotech saat memberi sambutan dalam acara Syawalan Keluarga Besar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang diselenggarakan di taman gedung dekanat FIS UNY pada hari Kamis (21/6/2018). Acara syawalan dengan tema “Merekatkan Ukhuwah untuk FIS SMART” dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Kajur/Kaprodi, pensiunan, dosen dan tendik di lingkungan FIS UNY. Ketua panitia syawalan, Yuyun Farida, M.Biotech., mengatakan kegiatan syawalan mengundang 164 peserta dan sengaja diselenggarakan pada hari pertama masuk setelah libur lebaran dengan harapan banyak yang akan hadir karena pada hari pertama seluruh civitas akademika FIS UNY wajib hadir ke kantor. “Pada syawalan kali ini ada tiga dosen yang berpamitan untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah yakni Nurhadi, M.Si., Dr. Mokhamad Murdiono, M.Pd. dan Saefur Rochmat, Ph.D beserta istri. Selain itu, pada kesempatan ini pula Agus Sudarsono, M.Pd. yang telah purna karya terhitung per tanggal 1 Mei 2018 akan menyumbangkan 100 buku bagi FIS. Semoga dedikasi, ilmu, dan kontribusi Agus Sudarsono, M.Pd bermanfaat bagi FIS dan rombongan dosen FIS yang akan berangkat ke Mekah dapat menjadi haji yang mabrur” Jelas Yuyun.

Dalam tausiyahnya, Dekan FIS UNY. Prof. Dr. Ajat Sudrajat,M.Ag. menjelaskan bahwa sebagai manusia yang tidak pernah luput dari dosa sudah seharusnya selalu bemuhasabah dari waktu ke waktu. Dengan bermuhasabah, kita dapat memperbaiki diri dengan prestasi-prestasi yang lebih baik sehingga kita dapat memberi konstribusi kepada lembaga. Idul fitri ini adalah momen yang tepat untuk bermuhasabah dan saling memaafkan karena kita diperintahkan untuk menjadi orang yang pemaaf atau wal `afina anin nas meskipun memaafkan orang lain yang menyakiti kita terasa berat.

“Kita semua adalah saudara sehingga kita harus saling mengingatkan. Apabila ada saudara kita yang berbuat salah, maka kita harus memaafkan. Mari kita jaga ukhuwah baik di tingkat fakultas, universitas, dan negara/bangsa sehingga kita bisa  bersama-sama memajukan lembaga ini” ajak Ajat kepada seluruh peserta syawalan.

Pada kesempatan yang sama Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. menyampaikan bahwa kata lebaran dalam masyarakat Jawa memiliki makna leburan, luberan dan laburan. Leburan mempunyai arti melebur segala kesalahan dengan saling memaafkan. Luberan berarti luapan artinya meluapkan rezeki  dengan membagikan zakat kepada warga masyarakat yang kurang mampu.  Laburan berarti membangun lembaran baru yang lebih bersih dan setelah  menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

“Dalam tradisi lebaran, hidangan yang sering disajikan adalah ketupat atau kupat.  Kata “Kupat” berasal dari ngaku lepat atau mengaku salah. Hal ini bermakna bahwa setelah mencari ampunan dari Allah, kita harus saling memaafkan seperti dikatakan dalam sebuah hadis yang berbunyi tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah” paparnya (Eko)